Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIDEO: HEBOH! Sapi warga Bengkalis Mati Diduga Diterkam Harimau, Ditemukan Jejak Si Raja Hutan

Disekitar lokasi juga ditemukan seekor sapi milik warga yang telah mati tak jauh dari penemuna jejak si belang tersebut. Diduga sapi itu mati diterkam

Editor: David Tobing

"Pihak BBKSDA menyampaikan akan turunkan tim ke Tenggayun dan membawa kandang jebakan dan video trap, untuk melakukan penangkapan harimau ini," terang Acil.

Namun BBKSDA meminta agar bangkai sapi yang ditemukan tadi pagi untuk tidak dipindahkan dari tempatnya. Karena akan dijadikan umpan menangkap harimau oleh pihak BBKSDA yang turun nanti.

Menurut Acil, penemuan harimau sudah terjadi sejak awal bulan ini. Dimana kejadian penemuan hariamau pertama kali awal bulan lalu di Desa Sepahat. Dimana warga yang menemukan sempat diterkam bagian kaki dan mengalami luka.

Kemudian setelah kejadian tersebut, warga Desa Sepahat, Tenggayun dan Api Api ada beberapa kali melaporkan hal yang sama. Namun laporan tidak lengkap tidak ada foto dan adanyabkorban harimau seperti kali ini seekor sapi yang menjadi korban.

"Beberapa waktu lalu setelah kejadian di Sepahat awal bulan lalu, warga memang ada beberapa kali melaporkan melihat harimau, tapi tidak ada foto, tidak ada bukti seperti kali ini. Dengan beberapa kali laporan ini, masyarakat sekitaran sana menjadi khawatir" terangnya Acil.

Dengan kekhawatiran tersebut, pihak kecamatan dan desa sudah dua kali melakukan ritual belo kampung di desa Sepahat dan Desa Api Api. Ritual ini diisi kegiatan berzikir bersama dan doa bersama memohon dijauhkan dari musibah termasuk serangan binatang buas.

"Secara adat istiadat sudah kita lakukan kegiatan belo kampung ini. Kita juga sudah imbau masyarakat menjauhi pantang larang yang sudah dilakukan secara turun temurun," ungkap Camat.

Masyarakat Bandar Laksamana sebagian besar kehidupan sehari hari berkebun. Sehingga dengan temuan hari ini dan beberapa waktu lalu membuat masyarakat merasa khawatir untuk berkebun.

"Untuk itu kami berharap kerjasama semua pihak, terutama BBKSDA sebagai ahlinya bisa memberikan konsentrasi penuh untuk menyelesaikan ini. Karena jika berkelanjutan masyarakat akan kesulitan karena takut untuk berkebun sebagai sumber utama kehidupan sehari hari," terangnya.

Acil menghimbau agar masyarakat tetap waspada saat mencari nafkah bekerja di kebun. Masyarakat sekitar diminta untuk menghindari waktu waktu harimau berkeliaran.

"Dari informasi kami dapat harimau ini berkeliaran pagi hari sebelum jam delapan, kemudian sore hari. Untuk itu kami minta masyarakat jangan terlalu pagi untuk pergi kekebun, dan pulang juga tidak terlalu sore hari," pungkasnya.(tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved