Sebelum Dibunuh Ibunya, Bocah Ini Kirimkan Puisi Kasih Sayang, Terimakasih Sudah Merawatnya

Malang nasib bocah 11 tahun ini. Usai memberikan puisi kasih sayang pada ibunya, ia kemudian didapati dibunuh ibunya itu

Editor: Budi Rahmat
iStock
Ilustrasi mayat pembunuhan 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Baru saja mengirimkan puisi untuk sang ibu sebagai ucapan terimakasih, bocah 11 tahun ini tewas ditangan ibunya itu.

Malangnya, jasad korban disembunyikan ibunya di dalam kotak kardus dan diletakkan di garasi rumah tetangga.

Pembunuhan itu terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan terkait dugaan bocah yang bernama Rafael itu telah dibunuh seseorang.

Ilustrasi
Ilustrasi (Coconuts Hongkong)

Awalnya sang ibu berkilah dan mengatakan anaknya itu kabur dari rumah.

Kasus pembunuhan itu terjadi di Brasil. Seorang ibu tega menghabisi anaknya sendiri karena kekesalannya.

Pelaku kesal karena anaknya bermain ponsel hingga dinihari.

Hal yang membuat emosi perempuan yang bernama Alexandra Dougokenski memuncak

Berdasarkan laporan media setempat, Alexandra Dougokenski menjadi gambaran dari "orangtua sempurna" untuk sang anak, Rafael.

Tetapi pada Kamis pekan lalu (2/7/2020), dia ditangkap oleh polisi setelah mengaku membunuh bocah berusia 11 tahun tersebut.

Pembunuhan itu terjadi beberapa pekan setelah Rafael merekam sebuah puisi yang ditujukan untuk Alexandra, menunjukkan bagaimana dia menyayanginya.

Dilaporkan Daily Mail, Rafael berterima kasih kepada sang ibu karena sudah merawat dia dan saudaranya. Bagaimana senyum ibunya berarti segalanya untuknya.

Perempuan berusia 33 tahun itu awalnya sempat berkilah bahwa Rafael kabur dari rumah, setelah keduanya bertengkar karena perilaku anaknya.

Polisi kemudian menggelar pencarian dengan mengerahkan anjing pelacak, dan mengantongi keterangan dari keluarga dan teman yang gelisah.

Ketika pencarian gagal menemukan Rafael, baru Alexandra kemudian mengaku dan menjabarkan dia membunuh anaknya karena dilanda kemarahan.

Perempuan itu mengungkapkan, dia "tidak bisa lagi hidup dengan kebohongan, dan dia mengaku perlu "melepaskan beban" pada nuraninya.

Media Brasil memberitakan dilansir Daily Mirror Selasa (7/7/2020), Alexandra membunuh Rafael karena bocah itu terus bermain ponsel hingga larut malam.

Dia kemudian menunjukkaan di mana dia menyembunyikan jenazah Rafael, sekitar 10 hari sejak hilang dalam insiden di Planato, Rio Grande do Sul.

Ilustrasi
Ilustrasi (alazharpeduli)

Jenazah itu kemudian ditemukan di sebuah kotak kardus besar yang berlokasi di garasi tetangganya, sekitar lima meter dari rumah.

Jenazah yang sudah membusuk itu dilaporkan dimasukkan ke dalam kardus dan dibungkus selimut, dengan plastik ditaruh di kepala.(*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Status Zona Kuning, Proses Belajar Mengajar di Kampar Terapkan Pembelajaran Daring dan Semi Daring

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved