Siasat Licik Ayah Tiri Tutupi Perbuatan Bejat,Nikahkan Bocah 12 Tahun dengan Pria Tuna Netra 44Tahun
Usai ramai jadi pemberitaan, ternyata Polisi yang mengetahui pernikahan beda usia tersebut mencium ada kejanggalan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PINRANG - Sempat ramai menjadi pemberitaan di berbagai media, ada kisah pilu di balik pernikahan SF bocah 12 tahun dengan Baharuddin, pria penyandang tuna netra.
Selain penyandang tuna netra, pengantin pria juga berjarak usia cukup jauh dengan gadis cilik itu.
Penganti pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan itu berusia 44 tahun, sedangkan pengantin wanita baru 12 tahun. Jarak umur keduanya 32 tahun.
Usai ramai jadi pemberitaan, ternyata Polisi yang mengetahui pernikahan beda usia tersebut mencium ada kejanggalan.
• Anies Baswedan Nonaktifkan Lurah Grogol Selatan, Terkait Penerbitan e-KTP Djoko Tjandra
• Pengakuan Ibunda Editor Metro TV: Yodi Terlihat Murung dan Tak Berselera Makan
• TERUNGKAP Perlakuan Tak Manusiawi di Kapal Ikan China, ABK Indonesia Dipukuli dan Disiksa Pakai Besi
Para penegak hukum itupun melakukan penyelidikan.
Hasilnya, SF ternyata korban pencabulan sang ayah tiri, Sappe (39) yang berprofesi sebagai sopir truk.
Kabar yang beredar, Sappe tega menikahkan anak tirinya untuk menutupi kejahatannya.
Kasatreskrim Polres Pinrang, AKP Dharma Nagara mengatakan, Sappe telah memperkosa SF tirinya sejak tahun 2018.
Namun kasus tersebut baru terbongkar setelah SF berterus terang kepada ibu kandungnya, Asia pada Juni 2020 lalu.
SF ternyata telah dicabuli ayah tirinya sejak berusia 10 tahun.
“Pernikahan itu hanya menutupi aib kelakuan ayah tiri karena telah melakukan kekerasan seksual selama dua tahun terakhir. "
"Ia kemudian menikahkan sang anak tiri dengan bujang berusia 44 tahun Tuna Netra dari Makassar,” jelas Kasatreskrim Polres Pinrang, AKP Dharma Prawira Negara, Jumat (10/7/2020).
San ibu, Asia yang mengetahui anak perempuannya diperkosa takut melapor ke polisi karena diancam akan ceraikan oleh suaminya.
Mereka kemudian merencanakan untuk menikahkan sang anak dengan pria dari Kecamatan Suppa yang sedang mencari pasangan.
“Ibu kandung korban takut untuk membuka aib itu. Mereka kemudian merencanakan menikahkan sang anak karena kebetulan saudara B datang ke Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, untuk mencari pasangan hidup," tuturnya.