Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Update Virus Corona

4 Orang Petugas Pemakaman Babak-belur Dihajar Keluarga Jenazah Karena Terapkan Protokol Covid-19

Empat orang petugas pemakaman jenazah babak belur dipukuli pihak keluarga jenazah karena pemakaman dilakukan sesuai standar protokol Covid-19.

Editor: Ilham Yafiz
DOKUMENTASI AFP / BAY ISMOYO
Sejumlah petugas memindahkan peti mati seorang korban virus Corona, COVID-19 ke sebuah situs pemakaman di sebuah pemakaman di Jakarta, Rabu (15/4/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Empat orang petugas pemakaman jenazah babak belur dipukuli pihak keluarga jenazah karena pemakaman dilakukan sesuai standar protokol Covid-19.

Kejadian ini terjadi di Tempat Pemakaman Umum Kilometer 12 Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Akibatnya proses pemakaman dilanjutkan oleh polisi menggunakan protokol Covid-19.

Proses pemakaman diambil alih oleh petugas kepolisian lantaran empat orang petugas pemakaman jenazah tim Covid-19 yang menjadi korban pemukulan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Personil yang dilibatkan untuk membantu proses pemakaman sekitar 6 orang dari Polresta Palangkaraya dan Polda Kalimantan Tengah," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol.

Dwi Tunggal Jaladri saat memberikan keterangan di Tempat Pemakaman Umum, Kilometer 12 Palangkaraya, Selasa (21/7/2020).

Proses pemakaman sudah tidak bisa ditunda, walau hasil pemeriksaan Covid-19 memang belum keluar.

Jenazah sudah berada di lokasi pemakaman.

“Pemukulan tersebut terjadi lantaran kurangnya komunikasi antara pihak Rumah Sakit Muhammadiyah dengan pihak keluarga”, tambah Jaladri.

Sementara itu, seperti dilansir Antara, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani menyatakan proses penyelesaian pemukulan terhadap petugas pemulasaran dari Disaster Manajemen Center (MDMC) Kota Palangka Raya diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Proses lebih lanjut dilaporkan ke pihak kepolisian karena sudah masuk ke pidana atau penganiayaan," kata Emi saat memantau lokasi penganiayaan di TPU KM 12 Kota Palangka Raya, Selasa.

Wanita yang juga menjadi Kepala BPBD Kota Palangka Raya itu pun menyayangkan kejadian pemukulan terhadap anggota MDMC yang juga tergabung di unit respon cepat (URC) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya.

"Secara pasti saya juga belum mengetahui secara detail. Namun sejumlah anggota MDMC telah menjadi korban pemukulan, ada wanita juga yang menjadi korban pemukulan bahkan satu korban pemukulan sampai pingsan. Saat ini para korban sudah dirawat di rumah sakit," kata Emi.

Emi menerangkan, pihak yang melakukan pemukulan merupakan anggota keluarga almarhum yang sebelumnya berobat di RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya.

Sementara tim MDMC yang menjadi korban pemukulan merupakan bagian dari tim URC di Kota Palangka Raya dari Tim Gugus Tugas yang tugasnya melakukan sosialisasi, pengawasan protokol kesehatan.

"Bahkan jika ada pihak rumah sakit yang meminta pemusalaran mereka siap melakukan. Untuk kasus ini, pada awalnya keluarga telah sepakat dan menadatangani pemulasaran dilakukan dengan protokol COVID-19 sehingga dianggap tidak ada masalah. Namun di lapangan justru berbeda," katanya.

Pihaknya pun nantinya akan memperketat pengawalan kepada para petugas yang dilakukan pihak TNI dan Polri.

"Biasanya setiap proses pemulasaran dikawal anggota TNI dan Polri. Namun hari ini karena tim terbagi, hari ini tim tidak ada pengawalan," katanya.

Ketua MDMC Kota Palangka Raya, Aprie Husin Rahu yang juga menjadi korban pemukulan saat dijumpai di Mapolresta Palangka Raya oleh Antara menerangkan, kejadian bermula saat dia dan tim MDMC yang menjadi bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya selesai memasukkan peti jenazah ke liang lahat dan mulai melakukan penimbunan.

Saat peti berisi jenazah dimasukkan dan liang lahat mulai ditimbun petugas, lanjut dia, ada oknum anggota keluarga yang menyatakan tidak terima keluarganya dimakamkan secara protokol Covid-19.

Tak Peduli dengan Engku Emran, Laudya Cynthia Bella Bilang Begini

Anak dan Ibu Hamil Ketakutan, Pria yang Mengaku Bawa Bom Bajak Bus untuk Permintaan Sepele Ini

Tambahan Kasus Baru di Riau

Lonjakan jumlah kasus baru Covid-19 hari Selasa (21/7/2020) terhitung selama 24 jam terakhir.

Tambahan jumlah pasien positif Covid-19 hari ini di Riau mencapai 23 orang.

Tambahan jumlah itu disampaikan pemerintah melalui rilis resmi yang Tribun terima Selasa sore.

Berbeda dari update perkembangan Covid-19 sebelumnya yang disampaikan secara live streaming di akun youtube BNPB, kali ini pengumumam itu tidak terlihat lagi.

Pemerintah mengirimkan rilis resmi tertulis yang Tribunpekanbaru.com terima melaluui pesan singkat WhatsApp.

Pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat, sehingga jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Informasi ini disampaikan pemerintah dalam bentuk data.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto tidak lagi menyampaikan pengumuman live streaming.

Achmad Yurianto tak lagi menjabat Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.

Berdasarkan data pemerintah yang dihimpun hingga Selasa (21/7/2020) pukul 12.00 WIB, diketahui ada 1.655 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan kini ada 89.869 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak pasien pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Tabel sebaran Covid-19, Selasa (21/7/2020)
Tabel sebaran Covid-19, Selasa (21/7/2020) (istimewa)

 

Dalam periode yang sama, diketahui juga ada penambahan 1.489 pasien Covid-19 yang kini berstatus sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan polymerase chain reaction memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total sudah ada 48.466 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.

Akan tetapi, pemerintah juga masih menyampaikan kabar duka dengan penambahan pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19. Ada 81 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 20 - 21 Juli 2020.

Sehingga, total pasien Covid-19 yang meninggal menjadi 4.320 orang.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Petugas Pemakaman Dipukul Keluarga Suspek Covid-19, Polisi Bantu Penguburan", https://regional.kompas.com/read/2020/07/22/09293051/petugas-pemakaman-dipukul-keluarga-suspek-covid-19-polisi-bantu-penguburan?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Palangkaraya, Kurnia Tarigan
Editor : Khairina

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved