Centang Perenang Informasi Covid-19 di Media Sosial, Ini Saran Dokter Spesialis Paru

dorongan tersebut tak semata-mata hanya memberikan imbauan. Melainkan juga harus dilakukan pemantauan agar berjalan efektif.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
IRNA
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Informasi soal Covid-19 begitu banyak di media sosial.

Begitu banyak informasi itu, juga berpotensi mengandung kekeliruan.

Informasi itu pun mengundang keprihatinan.

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan menyayangkan hal ini.

Erlina menilai disinformasi tersebut akan semakin berbahaya ketika masyarakat tak memahami pencegahan penyebaran virus corona.

"Ini memang jadi masalah bahwa masyarakat tidak berperan aktif menjadi agen edukasi.

Edukasi hanya dilakukan media massa. Yang bahayanya adalah di medsos berseliweran disinformasi," ujar Erlina dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/7/2020).

Tak Cukup 18, Masih Ada Lembaga Negara Lainnya yang Harus Ditutup Karena Tidak Efektif

Ditemukan Seorang Diri, Ditanya Keberadaan Bapak Anak Ini Menjawab Bapaknya Tenggelam

Erlina menilai, upaya penanggulangan virus corona yang disampaikan media massa kurang efektif apabila tak dibarengi dengan kesadaran masyarakat.

Salah satu kesadaran yang harus diperhatikan masyarakat adalah penyebaran virus corona berpotensi terjadi di tempat keramaian.

Misalnya, di perkantoran, tempat hiburan, hingga transportasi.

"Artinya kalau ada keramaian, di sana kemungkinan terjadi tranmisi (penyebaran Covid-19)," katanya.

Bertemu dengan Presiden Jokowi, Fahri Hamzah Sampaikan Berat Badan Presiden Turun 3 Kilogram

Viral Lagi Video Emak-emak Bikin Konten TikTok di Jalan Raya, Kali Ini di Tol Sentono Pekalongan

Amerika Serikat-India Latihan Gabungan di Laut, 150 Km dari Aceh,Ternyata Tekan China dan Propaganda

YouTube Indonesia Lawyers Club
Satgas Waspada dan Siaga NcoV PB IDI, Erlina Burhan dalam kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (3/3/2020).
YouTube Indonesia Lawyers Club Satgas Waspada dan Siaga NcoV PB IDI, Erlina Burhan dalam kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (3/3/2020). ()

Maka dari itu, pihaknya berharap pemerintah supaya terus mendorong masyarakat akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan di tengah penerapan kebiasaan baru.

Dorongan protokol kesehatan yang dimaksud adalah kedisiplinan masyarakat menggunakan masker hingga rajin mencuci tangan.

4 Buah dan Sayuran yang Mengandung Racun Berbahaya Bagi Tubuh, Ketahui Cara Aman Mengkonsumsinya

Manuver Menteri KKP Edhy Prabowo: Bekali ASN dengan 200 Senapan Serbu, Berantas Maling Ikan

Namun demikian, dorongan tersebut tak semata-mata hanya memberikan imbauan. Melainkan juga harus dilakukan pemantauan agar berjalan efektif.

"Diawasi secara real time dan on the spot," kata dia.

"Protkol kesehatan itu mutlak, betul-betul dilaksanakan dan pelaksanannya jangan dibiarkan, tapi ada pemantauannya," tegas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Paru Sebut Disinformasi soal Covid-19 Seliweran di Medsos, Bahaya Bagi Masyarakat",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved