Wanita Ini Cerita, 2 Kali Diswab Ayahnya Negatif, Tapi Dipaksa Positif Corona, Disebut Akal Bulus RS
Wanita dengan akun @BalqisRrzq menceritakan jika sang ayah dijadikan pasien positif Covid-19, rumah sakit tersebut merekayasa hasil tes
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tanah air ini dikhawatirkan dengan penyebaran virus corona yang sampai saat ini belum juga berhenti penularannya.
Kasus virus corona di Indonesia tercatat mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, pasien sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (21/7/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.655. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 89.869 orang.
Di balik kasus Covid-19 yang semakin bertambah, beragam kisah pungutan liar dengan kedok pandemi virus corona acap kali terdengar di telinga kita.
Wanita dengan akun @BalqisRrzq menceritakan jika sang ayah dijadikan pasien positif Covid-19.
Katanya, sang ayah juga harus menjalani isolasi mandiri selama 3 minggu di sebuah rumah sakit di Surabaya.
Padahal menurutnya, sang ayah sudah 2 kali menjalani tes swab dengan hasil negatif.
Usut punya usut, rumah sakit tersebut merekayasa hasil tes untuk mendapatkan bantuan dana Rp 200 juta dari pemerintah.
"Ini, Ayah aku ngetik buat grup keluarga ya. Pas ini posisi ayahku udah minta pulang paksa dan isolasi mandiri di rumah karena HASIL SWAB hampir 3 Minggu Ga KELUAR. Tapi aneh nya rs kekeh kalo ayah positif covid. Pdhal setelah swab dari program BU RISMA ayah 2 kali negativ," tulis akun @BalqisRrzq.
Tak hanya itu, akun tersebut juga menyertakan dua buah chat berisi kisah sang ayah yang dijadikan pasien positif Covid-19.
Dalam percakapan itu disebutkan bahwa Rumah Sakit Wiyung disebut melakukan hal tersebut untuk mendapatkan uang ratusan juta rupiah dengan beberapa cara lain.
Tak hanya itu, percakapan tersebut juga menyeret nama rumah sakit lain seperti Siloam dan Mayapada yang juga disinyalir melakukan modus yang sama.

Kendati demikian, pihak Rumah Sakit Wiyung akhirnya angkat bicara.
Humas Rumah Sakit Wiyung Surabaya, Angelia Merry, mengaku bingung dengan kicauan tersebut.
"Kalau benar pasien Rumah Sakit Wiyung, namanya siapa, di situ tidak dijelaskan. Kami juga butuh membuka komunikasi langsung jika itu memang pasien kami," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.