'Anak Saya Berjemur Bukan Mau Bunuh Diri', Ibu Korban Tertabrak Kereta Api Ungkap Fakta Sebenarnya
Menurut Marni, saat itu Rabu (22/7/2020) pagi, anaknya minta izin keluar untuk berjemur di bawah sinar matahari.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ibu korban tertabrak kereta api di Jalan Krendang Selatan, Krendang, Tambora, Jakarta Barat Marni (60) menangis ketika menceritakan kejadian yang menimpa anaknya Rabu kemarin.
Marni menampik anaknya hendak bunuh diri.
Ditemui di rumahnya di Gang II RT 12 RW 6, Krendang, Jakarta Barat, Marni menceritakan kronologi anaknya Dody (38) yang dikabarkan tertabrak kereta api.
Menurut Marni, saat itu Rabu (22/7/2020) pagi, anaknya minta izin keluar untuk berjemur di bawah sinar matahari.
Kondisi rumah yang berada di gang sempit, membuat anaknya gemar berjemur di bawah sinar matahari dekat rel kereta api.
• Video: Massa Ampibi Geruduk Kantor Bupati Bengkalis, Protes Rasionalisasi Anggaran Pendidikan
"Sejak pandemi Covid-19 Dody memang kerap berjemur di tengah matahari. Karena rumah di gang, biasanya dia berjemur di dekat perlintasan kereta api," jelas Marni ditemui di rumahnya Kamis (23/7/2020).
Biasanya kata Marni, anaknya berjemur di RPTRA Krendeng yang berada persis dekat rel kereta.
Namun di hari itu, tiba-tiba Marni mendapat kabar bahwa anaknya tertabrak kereta.
Untungnya, ketika dihampiri, anaknya masih hidup dan sadarkan diri.
"Kalau kejadian persis dia ditabrak kereta saya tidak tahu. Tapi saya yakin anak saya tidak mencoba bunuh diri karena memang tidak ada masalah apa-apa," ungkap Marni dengan mata berkaca-kaca.
Marni mengakui bahwa anak pertamanya itu memang memiliki gangguan syaraf sejak setahun lalu karena kecelakaan.
• Retribuasi Sampah Kota Pekanbaru Riau Tahun Ini Sudah Hampir Rp 3 Miliar

• Selain Alasan Tak Mampu Bayar Persalinan, Ibu Ini Jual Bayinya karena Tak Tahu Siapa Sang Ayah
Hal itulah menurut Marni yang membuat anaknya tidak mendengar ketika kereta hendak melintas.
"Kalau dia bunuh diri di tengah-tengah pasti tubuhnya sudah hancur. Ini hanya tulang siku tangan kananya saja yang patah," ujar Marni.
Sehingga kemungkinan, Dody terserempet kereta bukan tertabrak kereta.
Marni pun mengaku sedih ketika mendengar informasi anaknya tertabrak kereta karena mencoba bunuh diri.
Sebab menurut Marni, anaknya itu anak yang taat beribadah dan sayang dengan kedua orang tua.
"Saya mau meluruskan saja kalau anak saya tidak depresi atau gila. Dia masih bisa ibadah kok dan bisa bantu menjaga warung," papar Marni.
• Mulai Hari Ini, Tak Ada Lagi Update Kasus Covid-19 di Riau, Masyarakat Bisa Pantau Melalui Web Ini
Diberitakan sebelumnya Jalan Krendang Selatan digegerkan oleh pria yang tertabrak kereta api.
Pria yang diketahui bernama Dody itu mengalami patah tangan karena tertabrak kereta api.
Disebutkan bahwa korban terlihat seperti hendak bunuh diri karena sudah diteriaki warga saat kereta hendak melintas.
Untungnya nyawa korban selamat dan segera dibawa ke Rumah Sakit Tarakan untuk mendapatkan penanganan medis.
Selamat dari 'Bunuh Diri'
Sebelumnya sebagaimana diberitakan, nasib mujur dialami seorang pria berinisial D (45). Dirinya selamat setelah mencoba bunuh diri dengan menabrakan diri ke Kereta Api (KA) di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (22/7/2020).
Kejadian tersebut diungkapkan Bhabinkamtibmas Kelurahan Krendang Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat, Aiptu Suparno bermula ketika pihaknya menerima laporan warga.

"Kira-kira pukul 10.15 WIB saya menerima laporan. Lalu saya ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melihat korban sudah dalam keadaan terluka," kata Suparno dikonfirmasi Rabu sore.
Bersama warga, Suparno kemudian membopong korban yang masih dalam keadaan hidup dan tersadar.
D kemudian direbahkan di sebuah saung di sekitar lokasi kejadian.
Pria itu katanya terdiam sembari meringis kesakitan.
D pun diungkapkannya tidak banyak bicara sembari memandangi tangan kanan yang patah.
Bersamaan dengan ditenangkannya korban, satu unit mobil Patroli dari Polsek Tambora yang dipimpin Aiptu Habib Mustofa dan Bripka Agus tiba.
Kemudian korban dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat untuk mendapatkan penanganan medis.
Suparno mengatakan bahwa korban D mendapati luka yang cukup serius.
Pergelangan tangan kanannya patah akibat tertabrak kereta.
Menurut Suparno, warga Jembatan Besi itu memang sengaja ingin mengakhiri hidupnya.
Meski demikian, tuhan berkehendak lain.
Korban berhasil selamat meski sudah tertabrak kereta api dan terpental beberapa meter.
Bahkan korban masih sadar usai terpental karena tertabrak kereta api.
"Laporan warga korban memang berniat bunuh diri karena sengaja berdiri di tengah rel ketika kereta hendak lewat," jelas Suparno. (m24)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bukan Bunuh Diri, Ibu Korban Tertabrak Kereta Api Ungkap Anaknya Tengah Berjemur, dan Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Gagal Bunuh Diri di Lintasan KA, Pria di Tambora Termenung Pandangi Tangannya yang Patah,