Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Remajakan Alutsista TNI AU, Menhan Prabowo akan Borong Eurofighter Typhoon, Ini Spesifikasinya

Jet tempur Eurofighter Typhoon kabarnya akan diborong Indonesia dari Austria sebagai pembaruan Alat Utama Sistem Persenjataan ( Alutsista ) TNI.

Editor: Ilham Yafiz
Eurofighter)
Pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik AU Austria 

Pada tanggal 24 Agustus 2010 proyek Eurofighter terancam berakhir dikarenakan adanya insiden kecelakaan jatuhnya pesawat Typhoon dua kursi yang menewaskan seorang Pilot Angkatan Udara Saudi Arabia.

Suami Dipenjara, Wanita di Padang Ini Terpaksa Dua Orang Anaknya untuk Biaya Persalinan

VIDEO Viral Warga Kudus Jual Tanah dan Pembeli Boleh Menikahi Adik Ipar Cantik, Begini Ceritanya

Jadi Sorotan KPK, Penyaluran Dana Desa Khusus Bantuan Covid-19 di RIau Diawasi Maksimal

Akan diborong Indonesia?

Diketahui, pemerintah Indonesia akan memborong 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Austria.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Indonesia Disebut Berminat Beli 15 Jet Tempur Eurofighter Typhoon Milik AU Austria'

Dilansir dari Aircraftcompare, Selasa (21/7/2020), harga Eurofighter Typhoon di Eropa berkisar antara 58 - 70 juta dollar AS per unit.

Sementara untuk ekspor di luar Eropa, harganya mencapai 124 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,84 triliun (kurs Rp 14.800).

Harga bisa jauh lebih tinggi, tergantung penambahan fitur sistem dan perangkat lain dalam pesawat, termasuk paket sejumlah senjata yang melekat di pesawat.

Rencana Indonesia untuk mengakuisisi 15 Eurofighter Typhoon AU Austria berawal dari surat yang dikirim oleh Menhan Prabowo Subianto bertanggal 10 Juli 2020, kepada Menhan Austria, Klaudia Tanner.

Dalam surat tersebut, Menhan Prabowo Subianto mengutarakan tujuan pembelian 15 Eurofighter Typhoon dari Austria adalah target modernisasi TNI AU.

"Karena itu, saya mengajak untuk membahas secara resmi dengan Anda, Yang Mulia, tentang pembelian 15 Eurofighter Typhoon dari Austria untuk Angkatan Udara Republik Indonesia," demikian isi surat tersebut.

Di dalam negeri Austria sendiri, operasional 15 pesawat tempur delta wing buatan konsorsium Eropa itu menuai perdebatan.

Austria berencana memensiunkan pesawat ini karena dianggap menghabiskan anggaran negara.

Menurut estimasi yang dilakukan pemerintah Austria, biaya operasional Typhoon akan mencapai antara 4,4 miliar hingga 5,1 miliar Euro selama 30 tahun ke depan.

Komisi khusus yang ditunjuk menghitung biaya ini mengatakan, dengan mengganti pesawat jenis lain, maka pemerintah Austria berpotensi melakukan penghematan 100 juta hingga 2 miliar Euro pada 2049 mendatang.

Pada 2017, situs flightglobal.com mengatakan bahwa Menhan Austria akan memensiunkan 15 Eurofighter Typhoon Tranche-1 pada 2020 ini.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved