Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ahli Beberkan Simulasinya Perang Dunia Ketiga yang Diprediksi Akan Meletus di Laut China Selatan

The Sun, pekan lalu kapal induk AS terlihat berlayar melalui Laut China Selatan setelah Washington menuduh Beijing "mengkampanyekan bullying"

AFP
Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Laut China Selatan sedang panas-panasnya, sejak klaim-klaim oleh China.

Perang Dunia Tiga diprediksi bisa pecah kapan saja di Laut China Selatan.

Peringatan itu muncul setelah bertahun-tahun meningkatnya ketegangan antara AS-China di kawasan perairan paling diidamkan di seluruh dunia itu.

Dikutip Sosok.ID dari The Sun, pekan lalu kapal induk AS terlihat berlayar melalui Laut China Selatan setelah Washington menuduh Beijing "mengkampanyekan bullying".

Dari latihan tersebut, ada 3.000 rudal yang sasaran tembakkannya bergerak di laut.

Negara-negara termasuk China, Taiwan, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam mengklaim bagian dari Laut China Selatan.

Negara lain bahkan tertarik untuk mempertahankan akses ke jalur pelayaran di daerah tersebut.

Diperkirakan perdagangan global bernilai USD 3,4 triliun melewati perairan tersebut setiap tahunnya.

Jumlah itu terhitung sekitar sepertiga dari semua perdagangan maritim global.

Wilayah ini juga menyimpan sumber daya alam yang melimpah, seperti ikan serta cadangan minyak dan gas.

Berbicara kepada South China Morning Post, Michael Austin, seorang rekan di Hoover Institution Universitas Stanford, mengatakan :

"Anda memiliki semua pulau yang diperebutkan ini, Anda memiliki tabrakan, Anda memiliki intimidasi, Anda memiliki hubungan yang memburuk.

"Baik Beijing maupun Washington tidak akan memilih perang, tetapi saya sangat khawatir mereka akan tersandung."

Sebagai bagian dari strateginya untuk mengklaim kendali atas lebih banyak wilayah, China mulai membangun banyak pulau di Laut China Selatan.

Langkah itu merupakan taktik yang sangat dikutuk oleh AS serta Inggris dan Perancis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved