Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Daftar Harga Beli dan Harga Jual Emas Antam Sabtu (25/7/2020), Mulai dari 0,5 Gram Hingga 1.000 Gram

Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp 5.000 dan berada di Rp 889.000.

net/tribun
Ilustrasi Emas 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Emas hingga saat ini masih menjanjikan untuk investasi. Harga yang cenderung naik dan terus bertahan meski perekonomian mengalami krisis, menjadikan emas semakin dilirik masyarakat.

Harga Emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik pada hari Sabtu (25/7/2020).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 989.000.

Harga Emas Antam ini naik Rp 5.000 dari harga Kamis (23/7) di Rp 984.000 per gram.

Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp 5.000 dan berada di Rp 889.000. 

Berikut Harga Emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per hari ini dan belum termasuk pajak:  

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 524.500
  • Harga emas 1 gram: Rp 989.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 4.725.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 9.385.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 23.337.000
  • Harga emas 50 gram: Rp 46.595.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 93.112.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 232.515.000
  • Harga emas 500 gram: Rp 464.820.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 929.600.000

Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas. 

Harga emas saat ini pun telah mendekati level US$ 1.900 per ons troi, harga emas spot diyakini mampu menyentuh rekor baru tahun ini di atas US$ 2.000 per ons troi.

Mengutip Bloomberg, Harga Emas spot pada perdagangan Jumat (24/7) pukul 17.44 WIB berada di level US$ 1.890,74 per ons troi atau naik 0,17%.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, harga tinggi sempat disentuh emas spot pada 2011 di level US$ 1.921 per ons troi.

Sementara itu, harga emas pekan ini sedang berjalan di harga US$ 1.898 per ons troi (+/- US$ 1.900 per ons troi). 

"Secara teknis, pergerakan harga emas belum memperlihatkan penurunan minat beli, adapun pola teknis emas lebih menggambarkan pola cup yang signifikan valid sebagai kenaikan harga untuk jangka panjang," jelas Sutopo kepada Kontan, Jumat (24/7).

Adapun untuk level psikologis harga emas ke depan berada pada angka bulat US$ 2.000 per ons troi.

Kemungkinannya, harga akan mencoba menyamakan posisi tinggi rekor 2011.

Meskipun begitu, tetap ada kemungkinan koreksi pada level resistance. 

Sutopo menambahkan, bahwa sedikit banyak dari investor mestinya akan melakukan taking profit (aksi ambil untung) pada level ini.

Investor akan memulai pembelian kembali setelah terjadi koreksi, minimal sepertiga di dekat kisaran US$ 1.800 per ons troi, untuk melanjutkan kenaikan tahun ini.

"Melihat perkembangan gold beberapa hari terakhir, ada kemungkinan tembus US$ 2.000 per ons troi jika harga tertinggi 2011 yakni US$ 1.921 per ons troi bisa dijebol," jelasnya. 

Apalagi, pengaruh dari indeks Dollar AS yang cenderung tertekan bakal menjadi sentimen positif bagi logam mulia tersebut.

Belum lagi, kekhawatiran pasar akan terjadinya resesi global turut mempengaruhi sentimen pergerakan emas, dimana resesi sudah berdampak di beberapa negara. 

Bahkan, Sutopo menilai Indonesia saat ini sudah memasuki tahap resesi di kuartal II-2020.

Harapannya, tekanan resesi bakal mereda di kuartal III-2020, dengan bertambahnya kasus Covid-19 pemerintah terus bekerja ekstra dan mengalihkan banyak program pemerintah demi bisa meluncurkan stimulus menghadapi pandemi tersebut. 

(*)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved