Ini Sosok Mata-mata China yang Nyamar Jadi Ilmuwan di AS, Ternyata Wanita ini Tentara Tiongkok
FBI telah menginterogasi pemegang visa sebanyak lebih dari 25 kota di AS yang diduga memiliki ikatan dengan militer China.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Baru-baru ini Amerika Serikat membongkar praktik licik China dalam menugaskan mata-matanya ke negeri Uak Sam.
Mata-mata yang ditugaskan China tersebut diduga bertugas untuk menghimpun informasi penting tentang Amerika Serikat, mulai dari pertahanan, penelitian hingga perdagangan.
Baru-baru ini, AS menangkap seorang ilmuwan China yang dituduh menyembunyikan hubungan dengan militer China dan memalsukan aplikasi visa yang dia ajukan agar bisa bekerja di AS ditahan pada Jumat (24/7/2020) di penjara California Utara.
Menurut The Associated Press, peneliti itu, Juan Tang (37) ditahan atas nama Otoritas Federal setelah sebelumnya ditangkap oleh Layanan Marshal AS dan diperkirakan akan menghadiri persidangan federal pada Senin mendatang.
Departemen Kehakiman AS pada Kamis (23/7/2020) mengumumkan dakwaan terhadap Tang dan 3 ilmuwan lainnya yang tinggal di AS.
Departemen itu mengatakan 4 ilmuwan itu telah berbohong tentang status mereka yang sebenarnya merupakan bagian dari tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Semua ilmuwan itu dituduh dengan dakwaan pemalsuan visa.
Tang sendiri adalah ilmuwan terakhir yang ditahan setelah Departemen Kehakiman menuduh Konsulat China di San Francisco tengah menyembunyikan buronan yang selama ini diincar AS.
Pihak departemen mengatakan Tang berbohong tentang ikatan militernya dalam pengajuan visa Oktober lalu ketika dia membuat rencana untuk bekerja di University of California.
Para agen FBI kemudian menemukan foto-foto Tang memakai seragam militer dan mengulas artikel-artikel di China yang menunjukkan afiliasi militernya.
FBI mengatakan bahwa Tang meninggalkan pekerjaannya sebagai peneliti tamu di Departemen Onkologi Radiasi pada Juni lalu.
Karyanya didanai oleh program pertukaran berbasis studi yang berafiliasi dengan Kementerian Pendidikan China, ungkap universitas itu dalam sebuah pernyataan.
Agen FBI mengatakan mereka yakin Tang mencari perlindungan di Konsulat setelah mereka menginterogasinya di rumahnya di Davis pada 20 Juni lalu.
FBI telah menginterogasi pemegang visa sebanyak lebih dari 25 kota di AS yang diduga memiliki ikatan dengan militer China.
Tuduhan datang setelah hubungan AS-China kian meningkat, khususnya setelah AS menuduh China mencuri kekayaan intelektual AS.