Sindir Orang yang Minta Lockdown, Luhut: Kalau Waktu Itu Kita Lockdown, Kita Sudah Bubar

Pemerintah hanya berusaha mengambil keputusan yang tepat untuk rakyatnya.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pastikan TKA China masuk ke Indonesia di pertengahan 2020 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Untuk menangani pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).

Kebijakan itu sebelumnya menuai polemik karena ada yang meminta Lockdown.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai keputusan pemerintah untuk menerapkan PSBB dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah tepat.

Menurut dia, pemerintah tak pernah ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

Pemerintah hanya berusaha mengambil keputusan yang tepat untuk rakyatnya.

“Jadi kita kalau dibilang ragu-ragu, kita tidak pernah ragu-ragu, tapi kita menghitung dengan cermat mana strategi yang pas dan PSBB adalah yang pas,” ujar Luhut dalam sebuah webinar di Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

NGERI, Begini Penampakan Rambut Seorang Nenek yang Tidak Dipotong Selama 64 Tahun

Polsek Pinggir Tilang 7 Sepeda Motor Diduga Ingin Gelar Balap Motor, Tak Dilengkapi Surat Kendaraan

 

Menurut Luhut, jika saat itu pemerintah mengambil keputusan lockdown, maka dikawatirkan akan memperburuk kondisi perekonomian Indonesia.

“Kalau dulu ada orang-orang yang merasa dirinya pintar (bilang) kita harus lockdown, kalau kita lockdown waktu itu kita sudah bubar,” kata Luhut.

Luhut menambahkan, usai pelonggaran PSBB kondisi perekonomian Indonesia mulai bergeliat.

Dia pun memprediksi ekonomi Indonesia akan mulai membaik di kuartal III 2020.

“Tidak perlu ada ketakutan berlebihan, tapi kita waspada dan optimis bahwa ini kita bisa selesaikan dengan baik,” ucap dia.

6 Drama korea Terbaik Lee Min Ho, Ada Drakor The Legend of the Blue Sea hingga Boys Over Flowes

Cium Bau Busuk, Warga Kaget Temukan Mayat Bayi Dibungkus dalam Kantong Plastik Merah di Dalam Ember

Bak Film Layar Lebar, Aksi Perampokan di Toko Emas, 100 Meter dari Mapolsek, Pelaku Todongkan Senpi

Kata Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada para gubernur dalam rangka menangani pandemi virus corona (Covid-19).

Dalam rapat tersebut, Jokowi mengatakan tidak mengambil kebijakan karantina wilayah atau lockdown merupakan keputusan yang tepat.

Sebab jika lockdown dilakukan dapat menyebabkan perekonomian Indonesia tidak berjalan.

Diperkirakan pertumbuhan Indonesia bahkan bisa menurun hingga minus 17 persen.

Perkiraan itu berdasar prakiraan sejumlah lembaga ekonomi internasional, di antaranya Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Ketahuan Tandatangani Kontrak Mata-mata Militer China, Warga Singapur Dituntut 10 tahun oleh Amerika

KODE REDEEM FREE FIRE Incubator Juli 2020:Bocoran Lanjutan Kode Redeem Free Fire FF4M

Ingin Bertemu Kekasih di Kostan, Ternyata Sedang Memadu Kasih dengan Pria Lain: Keduanya Baku Hantam

Menurut OECD, negara yang menerapkan lockdown, perekonomiannya menjadi menurun minus dua digit.

Sehingga kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan keputusan yang tepat bagi Indonesia.

Adapun perekonomian Indonesia dikuartal kedua 2020 dilaporkan minus 4,3 persen setelah menerapkan PSBB.

"Kuartal kedua mungkin kita bisa minus 4,3 persen, di kuartal pertama kita masih positif 2,97 persen."

"Saya enggak bisa membayangkan kalau kita dulu lockdown, itu mungkin bisa minus 17 persen," ujar Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/7/2020). 

Lebih lanjut, Jokowi memaparkan sejumlah negara yang pertumbuhan ekonominya minus setelah melakukan lockdown.

"Perancis misalnya di angka minus 17,2 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, Amerika Serikat minus 9,7 persen. Minus semuanya," paparnya.

pengarahan presiden pada gubernur
Pengarahan Presiden Jokowi kepada gubernur di Indonesia, 15 Juli 2020. (YouTube Sekretariat Presiden)

Sementara negara-negara yang terdampak virus corona tetapi pertumbuhan ekonominya masih cukup baik yakni, China, India, dan Indoensia.

Oleh karena itu Jokowi meminta agar para gubernur jangan sampai lepas kendali terhadap manajemen krisis.

Ia mengimbau aparat di bawah gubernur juga perlu diajak bekerja secara maksimal, karena di situasi seperti ini pemerintah tidak boleh bekerja biasa-biasa saja.

Jokowi kemudian mengapresiasi dan menyebutkan lima provinsi yang mempunyai penanganan terbaik terkait virus corona.

"Dalam penanganan Covid-19 dari seluruh parameter yang kira miliki memang DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) yang paling baik, Bangka Belitung juga masuk, Aceh, Sumatera Barat, dan Gorontalo," ujar Jokowi.

Jokowi menilai, provinsi-provinsi lain juga memiliki pengendalian angka kematian dan kesembuhan yang baik terhadap virus corona.

Sebagaimana diketahui, target dunia saat ini yakni menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Luhut: Kalau Waktu Itu Kita Lockdown, Kita Sudah Bubar"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved