Warga Dibikin Geger Munculnya Kota Tua Berusia Ratusan Tahun, Dikaitkan dengan Virus Corona
Warga dinikin geger dengan munculnya kota tua. Segera saja munculnya kota tua tersebut terkiat dengan virus corona. Apa maksudnya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Warga geger dengan kemunculan kota tua yang disebut usianya sudah 300 tahun.
Munculnya kota tersebut dikait-kaitkan dengan virus corona.
Warga berbondong-bondong melihat kemunculan kota tua tersebut. Ada yang bernostalgia, ada pula yang menyebut terkiat dengan virus corona.
KOta tua itu memang sudah lama tersimban di bawah air sebuah bendungan. Namun saat ini air surut hingga kota tersebut tampak jelas dan bisa dikunjungi.
• Dianggap Tewas, Pencarian 7 Marinir dan Seorang Pelaut AS di Tank Amfibi yang Tenggelam Dihentikan
• 12 Tahun Jadi Anggota TNI Gadungan, Pria Ini Sukses Beking Sejumlah Kegiatan Proyek Seperti Ini
• Achmad Yurianto Tantang Hadi Pranoto untuk Tunjukkan Bukti Temukan Obat Covid-19
Kota tua tersebut berada di Filipina yang ditenggelamkan untuk bendungan.
Kota itu muncul karena kekeringan yang menyebabkan air di bendungan yang dibuat pada dekade 1970-an itu surut.
Nama kota itu adalah Old Pantabangan. Kota di Provinsi Nueva Ecija tidak pernah terlihat selama hampir 50 tahun karena terendam air bendungan.
Tak pelak kemunculan kota tua tersebut menggegerkan warga Filipina.
Mantan penduduk dan turis berbondong-bondong meninjau reruntuhan kota yang kini muncul tersebut sebagaimana dilansir dari Stuff, Senin (3/8/2020).
Sementara itu umat Katolik mengorganisir misa di Gereja Augustinian yang lama.
Beberapa penduduk yang mempercayai takhayul mengira bahwa kemunculan Old Pantabangan adalah pertanda harapan di tengah pandemi virus corona.
Salah satu warga, Alexander Agustin, merekam video saat menghadiri misa bersama keluarga dan tetangganya.
"Saya tumbuh di tempat itu. Sebelum tenggelam oleh bendungan, kami dipaksa untuk mengungsi dan menemukan tempat lain untuk hidup,” kata Agustin.
Dia mengaku senang kembali ke tempat itu dan bernostalgia masa lalunya yang hidup di kota itu sebelum ditenggelamkan.
Warga lain, Joergen Cruz Mandilag, merekam video kota tua itu melalui drone pada 28 Juli.
Dia mengatakan bahwa para warga sekarang mulai berduyun-duyun mendatangi kota tua itu.
"Kami biasanya berkunjung ke sini untuk mengambil foto matahari terbit selama bertahun-tahun,” kata Mandilag.
Dia sadar akan sejarah kota tua itu, namun dia mengaku tidak pernah melihat bentuk Old Pantabangan sebelum ditenggelamkan untuk bendungan.
"Jadi ketika datang kabar bahwa kota yang tenggelam itu sekarang terlihat, kami memutuskan untuk melihatnya sendiri,” sambung Mandilag.
• Pengamat Minta Polri Periksa Suami Jaksa Pinangki Terkait Kasus Djoko Tjandra
• Otto Hasibuan Pertimbangkan Opsi Praperadilan soal Dasar Penahanan Djoko Tjandra
Dia mengaku tidak akan melepaskan momen langka itu begitu saja dengan cara melihatnya dan merekamnya.
Pada dekade 1970-an, warga kota Old Pantabangan mengorbankan properti mereka untuk memberi lampu hijau terhadap pembangunan salah satu bendungan terbesar di Asia Tenggara.
Kota tua itu akhirnya ditenggelamkan tetapi telah mengairi lahan luas yang memungkinkan provinsi Nueva Ecija menjadi makmur dan menjadi penghasil beras terbesar di Filipina.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kota Berusia 300 Tahun Muncul Lagi, Warga Filipina Geger
• Istri Bilang Tak Ade Duit, Suami Marah, Prak! Kepala Istri Dihantam Kayu hingga Tewas