Berita Riau
Berkat Perusahaan Asal Medan, Harga Karet di Kuansing Tembus Rp 8.000-an Per Kilogram
Dalam lelang offline yang digelar Apkarkusi tersebut, didapat harga penawaran karet tertinggi di angka Rp 8.025 per kilogram.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Harga jual karet di Kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing) Riau akhirnya menyentuh angka Rp 8.000-an.
Ini setelah hasil lelang pada Minggu malam (9/8/2020).
Dalam lelang offline yang digelar Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (Apkarkusi) tersebut, didapat harga penawaran karet tertinggi di angka Rp 8.025 per kilogram.
"Tembus angka Rp 8.025 per kilogram," kata Ketua Apkarkusi Sepriadi, Senin (10/8/2020).
Ini perdana harga jual menembus harga Rp 8.000-an per kilogram setelah pada Maret lalu mengalami penurunan drastis.
• Bos PT Serikat Putra Kabur Usai Rapat, Komisi II DPRD Pelalawan Gelar RDP Terkait Kebocoran Limbah
• Beli Fortuner Dapat Diskon Rp 15 Juta di Agung Toyota Harapan Raya Pekanbaru
• Ada-ada Saja, Pria Ini Culik Mantan Pacar karena Ia Curiga Si Mantan Sudah jadi PSK dan Kumpul Kebo
Bila dibandingkan dengan hasil lelang pekan lalu, harga jual pekan ini naik Rp 325 per kilogram. Ini juga menunjukkan trend kenaikan harga masih terus terjadi yang dimulai sejak akhir Mei lalu.
Adalah PT Wipomilex yang menang dalam lelang tersebut. Ini perusahan asal Medan, Sumut. Dua perusahaan asal Sumut lainnya yang ikut lelang juga menawar di harga Rp 8.000-an per kilogram.
Perusahaan dari Sumbar sendiri ada tiga yang ikut. Satu perusahaan menawar di harga Rp 8.000-an sedangkan dua perusahaan lainnya menawar di harga Rp 7.000-an.
Dalam lelang tersebut, sebanyak 45 ton karet terjual.
Sayang, harga Rp 8.025 per kilogram ini hanya saat lelang yang digelar sekali setiap pekan saja. Harga di toke-toke lokal, pastinya akan jauh dibawah harga lelang.
Sistem pelelangan ini sendiri dimulai sejak Juli tahun 2018. Seluruh pengurus kelompok tani/Unit Pengolahan dan Pemasaran BOKAR (UPPB)/gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang melaksanakan pemasaran karet secara bersama-sama.
Melaksanakan pemasaran Bokar dengan sistem lelang secara bersama dan serentak dengan menetapkan satu pemenang lelang dan satu harga pada satu waktu dan satu tempat yang bersamaan.
Penetapan harga bersama dengan perwakilan perusahaan.
Harga hasil penjualan dengan sistem lelang ini lebih tinggi dari harga dari toke-toke karet lokal di Kuansing.
Walau demikian, 99 persen petani karet di Kuansing tidak mau bergabung dengan asosiasi dan mengikuti penjualan karet dengan sistem lelang.