Utang Luar Negeri Indonesia Naik 5 Persen Jadi Rp 6.047 Triliun
ULN Indonesia tersebut tumbuh 5 persen secara tahunan atau year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya
Sedangkan ULN lembaga keuangan terkontraksi 1,7 persen (yoy), lebih rendah dari kontraksi 2,4 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.
"Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,3 persen dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan, dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan," ungkap Onny.
Utang tetap sehat
Kendati meningkat, kata Onny, struktur ULN Indonesia tetap sehat.
Hal ini didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir kuartal II 2020 sebesar 37,3 persen, meningkat dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya sebesar 34,5 persen.
"Meskipun meningkat, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89,0 persen dari total ULN," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Naik 5 Persen, Utang Luar Negeri Indonesia Jadi Rp 6.047 Triliun"
