Protes Belajar Daring, Ibu-ibu di Kota Padang Pakai Baju SD dan Gelar Upacara HUT RI
mengenakan pakaian SD, ibu-ibu ini trluihat kompak. Mereka ikuti upacara HUT RI. ternyata itu cara unik mereka protes belajar daring
TRIBUNPEKANBARU.COM- Sebagai bentruk protes mereka terkait dengan sistem belajar dalam jaringan atau daring, ibu-ibu di Kota Padang ini menggelar upacara dengan mengenakan pakaian sekolah dasar (SD).
Puluhan ibu-ibu ini khidmat mengikuti upacara 17 an atau HUT RI.
Mereka merupakan warga Kampung KB Kurao Pagang Modern Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Nanggalo, Padang.
Upacara dilaksanakan Senin (17/8/2020).
• Nasib Terkini Janda Dirudapaksa Ramai-ramai di Depan Anaknya, Kini Idap Gangguan Jiwa
• Seberapa Kaya Fadli Zon, Ia Punya Tanah di 50 Kota, Politisi Gerindra Punya Mobil Berapa Ya?
• Daftar Harga Laptop Lenovo Agustus 2020, Harga Laptop 3 Jutaan hingga di Bawah Rp 10 Juta
Uniknya, para peserta upacara ini adalah para emak-emak orang tua murid yang menggunakan seragam Sekolah Dasar (SD), pakaian merah putih.
Peserta upacara Dewi Mujayanti, mengatakan upacara ini bentuk penyampaian aspirasi para orang tua yang menolak adanya belajar sistem daring.
Menurutnya, orang tua murid kewalahan dengan sistem pembelajaran secara daring atau online.
"Upacara ini diinisiasi oleh warga RW.8 Kampung KB Kurao Pagang Modern Kelurahan Korong Gadang Nanggalo," kata Dewi Mujayanti, Senin (17/8/2020).
Bukan saja memakai seragam putih merah, emak2 ini melengkapi diri dengan topi yang biasa dipakai siswa SD.
Pada upacara ini, Anggota DPRD Sumbar Maigus Nasir didapuk jadi instruktur atau pembina upacara.
Maigus Nasir mengatakan upacara tersebut ungkapan perasaan, keprihatianan orang tua murid terhadap sistim belajar daring atau online.
Menurutnya, aspirasi tersebut akan disampaikan kepada pemerintah, Gubernur dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.
"Aspirasi ini akan kita sampaikan kepada Dinas Pendidikan, agar dilakukan evaluasi. Sekarang kita tidak lagi dalam kondisi darurat," ujarnya.
Menurutnya, anak-anak saat ini tidak belajar di rumah maupun di sekolah namun malah pergi main-main ke mall dan tempat wisata lainnya.
Masyarakat sudah mengetahui rumus penanganan Covid-19, seperti pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak yang bisa diterapakan di sekolah.
"Disisi lain mengapa tempat kerumunan, seperti tempat hiburan mal dan pasar bebas dibuka, pendidikan kenapa tidak juga," tambahnya.
