Teriakan Wanita Ini Diperkosa Suaminya 100 Kali saat Lockdown,Jess: Tirai Ditutup, TV Berbunyi Keras
seorang wanita bernama Jess (bukan nama sebenarnya) mengatakan kejadian memilukan saat penguncian pandemi virus corona diumumkan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kekerasan Dalam Rumah Tangga di dunia kian hari terus meningkat.
Seorang wanita bernama Jess (bukan nama sebenarnya) mengakui telah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri.
Bahkan, dirinya mengaku telah diperkosa sebanyak 100 kali selama masa karantina pandemi virus Corona (Covid-19).
Hal tersebut diceritakannya dalam acara Panorama BBC 1, dilansir Tribunnews,com dari Daily Mail, Selasa (18/9/2020).
Dirinya mengungkapkan skala kekerasan dalam rumah tangga di puncak krisis dan bertemu dengan beberapa dari mereka yang berhasil melarikan diri.
Episode acara TV tersebut rupanya memilukan untuk ditonton.
"Saya tidak akan pernah mengerti bagaimana seorang "pria" dapat melakukan ini ," seorang pemirsa menulis tentang acara malam ini.
Disebutkan, seorang wanita bernama Jess (bukan nama sebenarnya) mengatakan kejadian memilukan saat penguncian pandemi virus corona diumumkan.
"Saya di rumah bersamanya, kami berdua mendengarkan Boris Johnson dan dia melihat ke arah saya," katanya.
"Dia melipat lengannya ke belakang dan dada, karena dia tahu itu akan mengintimidasi saya, dan dia menatap saya dan dia berkata: "biarkan permainan dimulai".
'Dan dia berkata: "Jika kamu pikir pemerkosaan itu buruk sebelumnya, kamu berada dalam situasi yang sulit."
Jess mengungkapkan, perkosaan dimulai dengan sangat buruk.
Tirai ditutup, TV berbunyi keras, pintu depan dikunci, dan musik diputar.

"Jadi tidak ada yang bisa mendengar saya berteriak untuk seseorang, siapa pun," ungkapnya.
Beruntung, Jess dapat melarikan diri dari suaminya setelah dia tertidur.