Pasangan Petahana KSM Dapat Lawan Kuat, Demokrat-PKS Berkoalisi Usung SADAR pada Pilkada Siak 2020

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Poros baru di Pilkada Siak 2020 Sayed Abubakar Assegaf-Reni Nurita semakin menggema.

Pasangan yang diusung Demokrat -PKS ini sudah melaksanakan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat, hingga pasangan ini diprediksi menjadi "kuda hitam".

Ketua DPC Demokrat Siak Syamsurizal alias Budi mengemukakan, Demokrat-PKS akan bertarung habis-habisan untuk menggapai kemenangan di Pilkada Siak.

Optimisme tersebut muncul karena koalosi dua partai ini menghadirkan kontestan yang baru dan berpengalaman di pentas politik nasional.

"Hasil pertemuan kedua partai, yakni Demokrat dan PKS membentuk koalisi yang kami beri nama koalisi SADAR," kata Syamsurizal Budi, Rabu (19/8/2020).

Pembentukan struktur pemenangan tim koalisi SADAR kabupaten Siak di sepakati bersama dalam musyawarah mufakat kedua partai.

Musyawarah itu dipimpin Ketua I Syamsurizal (ketua DPC Partai Demokrat Siak) dan Ketua II Agus Malik (ketua DPD PKS Siak).

"Struktur pengurus lainnya dengan komposisi tim secara adil untuk kedua partai," kata dia.

Pasangan poros ketiga ini bakal melaksanakan deklarasi dan pendaftaran di KPU Siak sekitar pada 4-6 September 2020.

Syamsurizal menyebut akan ada pengumuman terkait rapat selanjutnya dalam menentukan waktu dekralasi dan pendaftaran.

Ia menggambarkan, langkah -langkah yang sudah dilalui adalah merapikan internal partai masing-masing dari tingkat kabupaten hingga ranting.

Pada Senin, 11 Agustus 2020 lalu, partai demokrat Siak telah pula melakukan konsolidasi pemenangan Pilkada Siak.

Konsolidasi ini dihadiri oleh pengurus DPC Demokrat, anggota fraksi Demokrat DPRD Siak dan DPAC se Kabupaten Siak.

Kegiatan itu dihadiri pula oleh calon bupati Siak dari demokrat dan PKS, yakni Sayed Abubakar Assegaff dan ketua DPD Partai Demokrat Riau Asri Auzar, sekretaris DPD Demokrat Riau Edy Yatim dan pengurus DPD Demokrat Riau lainnya.

Pada Senin, 17 Agustus diteruskan dengan rapat koalisi Demokrat-PKS. Rapat itu dihadiri oleh pengurus DPC Demokrat dan pengurus DPD PKS.

Menariknya, kegiatan itu juga dihadiri calon bupati dan wakil bupati yakni Sayed Abubakar Assegaff dan Reni Nurita.

"Kemudian juga hadir Ketua Bapilu DPW PKS Riau Markarius dan Ketua Bapilu DPD Partai Demokrat Riau Toni Hidayat dan rombongan," kata dia.

Budi mengaku sangat semangat dalam menempuh proses Pilkda 2020 ini.

Menurut dia, selain kontestan yang diusung mempunyai kapasitas dan kapabilitas mumpuni, kader kedua partai juga solid.

Secara internal di masing-masing partai tidak mempunyai permasalahan yang berpotensi untuk membelah kader dalam menghadapi Pilkada Siak.

"Dengan komitmen dan semangat penuh, kami haqqul yakin bahwa pasangan yang kami usung disenangi masyarakat dan mendapat tempat di hati masyarakat.

Sebab, keunggulan kontestan kami adalah berpengalaman, mempunyai rencana untuk kesejahteraan dan kemajuan

Siak serta mengakar di tengah-tengah masyarakat," kata dia.

Pasangan calon bupati-wakil bupati Siak dari poros baru Pilkada Siak ini mempunyai modal 8 kursi di DPRD Siak.

Partai demokrat sebanyak 4 kursi dan PKS sebanyak 4 kursi.

Modal 8 kursi merupakan memenuhi syarat untuk ikut dalam pencalonan.

Sebelumnya sudah lebih dahulu muncul pasangan calon petahana, yakni Alfedri -Husni.

Koalisi pasangan ini diberinama Koalisi Siak Maju (KSM) yang diketuai Fairus Ramli.

Pasangan ini diusung oleh PAN 7 kursi, PKB 3 kursi, NasDem 2 kursi, Hanura 2 kursi dan PPP 2 kursi.

Modal pasangan dengan jargon SAH ini sebanyak 16 kursi.

Sementara pasangan calon kedua yang muncul adalah Said Arif Fadillah -Sujarwo yang diusung partai Golkar sebanyak 8 kursi dan Gerindra 4 kursi.

Total modal diparlemen hingga saat ini sebanyak 12 kursi.

Pasangan ini awalnya digadang-gadang menjadi pasangan yang memberikan perlawanan seimbang kepada pasangan petahana.

Pasangan ini intens melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Adapun jargon pasangan ini adalah PAS (pasangan Arif-Sujarwo).

PDI Perjuangan Belum Tentukan Pilihan

Hingga saat ini, PDI Perjuangan belum menentukan pilihan secara konkret.

Namun, partai banteng ini intens melaksanakan konsolidasi dan komunikasi dengan pasangan Said Arif Fadillah -Sujarwo.

Sekretaria DPC PDI Perjuangan kabupaten Siak Joko Susilo mengemukakan, pihaknya belum bulat mendukung PAS.

Boleh dikatakan baru 85 persen dukungan diberikan kepada pasangan itu.

"15 persen ini menentukan. Bisa saja beralih jika tidak mencapai kesepakatan. Begitulah dinamikanya politik," kata Joko Susilo.

Ia belum memastikan kapan dukungan dapat dipastikan untuk pasangan tertentu.

Dalam minggu depan baru keluar SK DPP terhadap pasangan calon yang akan diusung.

Joko menerangkan, dari awal Said Arif Fadillah dan Sujarwo tidak pernah mendaftar ke penjaringan yang dilakukan PDI Perjuangan.

Namun seiring berjalannya waktu, PDI Perjuangan harus dihadapkan pada pilihan-pilihan yang realistis.

Paslon Said Arif dan Sujarwo dianggap yang paling intens berkomunikasi dengan PDP Perjuangan.

"Mereka yang berkomunikasi dengan kita. Intinya politik ini kan komunikasi," kata dia. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)