Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tarif Dinda Mencapai 1,5 Juta, Sekali Main 15 Menit, Ngaku Tamunya Jarang Sekali Orang Ganteng

Ia mengaku untuk mengurangi rasa sakit dalam melayani setiap tamunya, dirinya tidak jarang mengomsumsi minuman keras

Istimewa via Wartakota
Karaoke Venesia BSD Karaoke Executive di Jalan Lengkong Gudang, Serpong Sub District, Tangerang Selatan, Banten, digerebek, Rabu (19/8/2020) malam. Karaoke yang beroperasi saat masa pandemi virus corona ini disinyalir menyediakan PSK. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Atas pengungkapan praktik prostitusi di Kota Tangerang, terungkap juga pengakuan para pelaku atau PSK yang tertangkap.

Mereka blak-blakan soal tarif dan kemana uang itu digunakan.

Tak hanya itu, salah satu PSK juga secara terbuka menjelaskan bagaimana sosok-sosok tamu yang datang memakai jasanya.

Simak selengkapnya di artikel berikut ini.

Praktik prostitusi di Kota Tangerang masih terus bergeliat di tengah pandemi Covid-19.

Sebab, Satpol PP Kota Tangerang mengamankan tujuh wanita yang diduga berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) melalui media sosial.

Penggerebekan tersebut dilakukan di Apartemen Aeropolis, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang pada Kamjs (20/8/2020) dini hari.

Dalam melancarkan aksinya, Satpol PP Kota Tangerang pun sampai berpura-pura menyamar sebagai pelanggan berhidung belang

Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli mengaku tidak mudah untuk menjaring para kupu-kupu malam online tersebut.

Pasalnya, para PSK yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen yang disewakan dengan tarif Rp 250 ribu perhari.

"Mereka selektif dalam menerima tamu, setelah sepakat tarif kita diminta menunggu di lobi. Setelah itu ada beberapa pria yang turun yang memantau kita, kalau mereka anggap aman PSK itu langsung turun dan menjemput kita," ujar Ghufron yang menyamar sebagai pelanggan saat dikonfirmasi.

"Kalau mereka rasa kurang aman mereka membatalkan transaksi yang telah disepakati," sambung dia.

Dalam penyamaran tersebut, tidak jarang para PSK mengecoh para tamunya dengan berpindah pindah tower.

Modus tersebut dilakukan untuk mengelabui petugas dan seakan mengetahui pola kerja Satpol PP Kota Tangerang.

"Jadi awalnya kita diminta menunggu di lobi A, tidak berapa lama mereka meminta kita untuk bergeser ke tower lainnya dengan alasan keamanan. Kami menduga mereka sangat terorganisir dalam melancarkan aksinya," ungkap Ghufron.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved