Senjata 'Kiamat' Milik Rusia ini Disebut Tsar Bomba, 3.300 Lebih Kuat Dari Bom Atom di Hiroshima
Dikembangkan antara 1956 dan 1961 ketika Uni Soviet terlibat dalam perlombaan senjata nuklir dengan Amerika Serikat, Tsar Bomba adalah Raja Bom
TRIBUNPEKANBARU.COM - Rusia merilis video rekaman uji coba bom maha dahsyatnya di tengah memanasnya perdamaian dunia.
Seolah-olah Rusia memberi pesan ke sejumlah negara 'jangan main-main dengan Rusia'.
Sebelum dipublish, rekaman tersebut adalah rekaman rahasia.
Rekaman tersebut merupakan rekaman saat Rusia melakukan uji coba bom Tsar Bomba pada 60 tahun silam.
Saat itu, Rusia masih dalam negara Uni Soviet.
Dalam rekaman tersebut, bom hidrogen, yang membawa kekuatan 50 juta ton bahan peledak konvensional, diledakkan dalam uji coba pada Oktober 1961, sejauh 4.000 meter di atas kepulauan terpencil Novaya Zemlya di atas Lingkaran Arktik.
"Pengujian beban hidrogen yang sangat kuat ... menegaskan bahwa Uni Soviet memiliki senjata termo-nuklir dengan kekuatan 50 megaton, 100 megaton, dan banyak lagi," seorang narator memberi tahu penonton seperti dilansir Reuters, Jumat (28/8/2020).
Film dokumenter tersebut dipublikasikan secara online untuk pertama kalinya oleh badan nuklir negara Rusia Rosatom minggu lalu sebagai bagian dari acara untuk memperingati 75 tahun industri atom Rusia.
Dikembangkan antara 1956 dan 1961 ketika Uni Soviet terlibat dalam perlombaan senjata nuklir dengan Amerika Serikat, Tsar Bomba - Raja Bom - adalah bom hidrogen terbesar yang pernah ada dan diklaim 3.300 kali lebih merusak daripada senjata yang meratakan Hiroshima .
Film berdurasi 30 menit itu, yang dibuka dengan judul 'Sangat rahasia', menampilkan semua tahapan pengujian.
Mulai dari pengangkutan senjata seberat 26 ton dalam selubung bom penerbangan dengan kereta api, hingga pengukuran pasca-ledakan dari kejatuhan radioaktif.
Tsar Bomba jauh melampaui ledakan terbesar yang pernah dilakukan Amerika Serikat - bom hidrogen “Castle Bravo” 15 megaton yang diledakkan di Bikini Atoll pada tahun 1954.
(*)
Sumber: Kontan