Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ulah Sang Ayah yang Tak Ada Perhitungan, Istri dan Keempat Anaknya Tewas,Begini Detik-detik Kejadian

ibu dan empat anaknya meninggal dunia akibar terbawa arus, kejadian naas tersebut bermula dari sang suami yang nekat menerjang banjir

Al Manara
Banjir menghanyutkan satu keluarga di Yaman 

Ribuan orang di Yaman menganggur dan otomatis upaya untuk menahan penyebaran virus corona menjadi terhambat, kata juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Andrej Mahecic.

"UNHCR sangat prihatin, komunitas pengungsi sangat rentan terhadap pandemi COVID-19, banyak yang tidak dapat mempraktikkan social distancing, mengakses air bersih untuk mencuci tangan atau melakukan tindakan lain untuk mencegah penularan virus juga sangat sulit," kata Mahecic kepada Arab News.

Ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka dan mencari perlindungan di masjid, pusat kesehatan dan sekolah.

"Banyak pengungsi yang terkena dampak banjir sudah hidup dalam kemiskinan yang parah."

"Mereka seringkali tinggal di tempat penampungan darurat yang penuh sesak yang terbuat dari terpal plastik atau lumpur, yang kini telah hanyut."

Bendungan telah runtuh, sementara bendungan yang terbesar, di Marib, meluap, membanjiri tempat penampungan dan menyapu pertanian.

Saat ini dikhawatirkan bendungan Marib akan meledak karena tidak dirawat dengan baik.

"Bendungan itu sangat rentan meledak. Ini akan menghancurkan daerah irigasi hilir, yang menampung ribuan orang terlantar, serta bagian bawah kota Marib," kata Mahecic.

Kesaksian seorang korban

Keluarga Ahmed Saeed Baamer dan tiga orang lainnya mencari perlindungan dengan kerabat di desa Radfan, sebelah barat kota pelabuhan Mukalla.

Hujan badai dan air banjir membuat rumah mereka tidak dapat dihuni lagi.

Mereka sekarang telah kembali ke rumah untuk menunggu bantuan.

"Kami tidak punya pilihan lain selain kembali ke rumah," kata Baamer, seorang perawat, kepada Arab News.

"Rumah kerabat kami penuh sesak. Pemerintah tidak membantu kami."

"Seorang insinyur pemerintah melihat kerusakan di rumah saya dan pergi tanpa mengatakan kapan mereka akan membantu."

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved