Dokter Ini Kirim Surat Terbuka ke Gubernur Irwan Prayitno, Suratnya Viral, Ini Permintaannya
Dokter di RS M Jamil Padang kirim surat terbuka ke Gubernur Irwan Prayitno. Minta berlakukan kembali PSBB karena peningkatan Covid-19
Bila ini dibiarkan, bukan tidak mungkin Padang akan berubah menjadi seperti Surabaya.
Mohon agar Pak Gubernur melakukan antisipasi yg kongkret seperti pemberlakuan ulang PSBB, tutup semua gerai makanan yg bersifat dine in atau makan ditempat, tracing dan testing ditingkatkan, dan stop menyebar data pribadi.
Bila memang ada orang yg dirasa kurang amanah, keluarkan saja dari WAG yg mampu mengakses data pribadi tersebut.
Beri dukungan penuh berupa APD lengkap kepada RS rujukan covid, edukasi yg masif kepada masyarakat, support dr. Andani dan tim secara moral dan materil, krn mreka bekerja sampai subuh untuk melakukan pemeriksaan, apabila diperlukan tambahan SDM, reagen dan peralatan, mari kita carikan solusinya.
Status Bagian Jantung di RSUP dr. M. Djamil saat ini sudah Merah, darurat. Bila ini dibiarkan maka pasien yg serangan jantung pun takkan bisa tertolong lagi.

Mohon agar surat terbuka saya ini bisa membangkitkan tingkat kewaspadaan Bapak dan Ibu semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hormat saya,
dr. M. Fadil SpJP
Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Barat Pom Harry Satria mengatakan, surat terbuka itu adalah suatu sikap yang menjadi masukan bahwa ketika tenaga kesehatan banyak terpapar, dampaknya masyarakat tidak terlayani untuk pelayanan kesehatan.
Akibatnya, imbuh Pom Harry Satria bahwa kuantitas dan kualitas pelayanan jauh berkurang.
"Itu sudah terbukti. Ada rumah sakit yang menutup layanan untuk sementara waktu. Dampaknya masyarakat akan berkurang kesempatannya mendapatkan pelayanan kesehatan," ucap Pom Harry Satria.
Pelayanan bukan hanya pelayanan kuratif, sebab dokter dan tenaga kesehatan bukan hanya di rumah sakit saja, melainkan juga di puskesmas dan lainnya.
"Konsekuensinya adalah kembali ke prinsip utama bagaimana memutus rantai penularan," kata Pom Harry Satria.
Pada kondisi pelayanan, ia mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam perubahan perilaku, yakni 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).
Namun di samping itu, masyarakat butuh panutan dari tokoh-tokoh yang bisa menjadi role model khususnya tokoh agama dan adat.