Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bukan Negara Lain, China Digugat Warganya Seorang Perempuan karena Ayahnya Meninggal Akibat Corona

Meski begitu, Zhao menekankan bahwa dia tidak akan menyerah, dan mendapatkan keadilan bagi sang ayah yang sudah tiada.

Freepik
ilustrasi virus corona 

Pengadilan kota dilaporkan menolak gugatannya

Polisi sendiri juga mengunjungi ibunya dan mengancam agar kasusnya dihentikan dan mereka tak berbicara kepada publik.

Aparat juga melakukan penangkapan terhadap sejumlah jurnalis warga yang melaporkan wabah itu dari Wuhan, dengan beberapa masih dalam penahanan.

Meski mendapat dan mengetahui ancamannya, Zhao tak gentar.

Update BLT Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Karyawan Swasta, 3 Juta Karyawan Bakal Kebagian Pekan Ini

Tak Peduli Pandemi, Puluhan Pria Malah Pesta Seks Sesama Jenis (Gay) di Kuningan Suite

Dia memutuskan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi, Mahkamah Agung Hubei.

Dia menegaskan apa yang dilakukannya adalah legal, seraya menyatakan dia tidak mengarang-ngarang atau menciptakan suatu rumor.

"Saya kira gugatan saya ini baik untuk negara. Lain kali ketika ada wabah, kami bisa bertindak lebih cepat dan menyelamatkan banyak nyawa," kata dia.

Tentu, tindakan Zhao Lei begitu berani di China, negara yang dilaporkan tidak menoleransi adanya perbedaan dalam berpendapat.

Gawat, Pasien Positif Covid-19 di Pelalawan Tambah 31 Total Jadi 72 Orang, Begini Penjelasan Diskes

UPDATE China vs India! Bentrokan Kembali Pecah, Satu Pasukan Khusus India Tewas

Sering Ketakutan Ketemu Babi dan Ular, Kisah Perjuangan Anak Pedalaman TNBT Inhu Riau ke Sekolah

Apalagi ketika virus itu kemudian menjangkiti seluruh dunia, Beijing berulang kali menyebut bahwa mereka sudah "bertindak transparan dan terbuka".

Sikap Zhao itu kemudian dianggapi Yang Zhanqing, konsultan hukum yang sempat ditahan pada 2015 dan saat ini mengasingkan diri ke AS.

Yang menerangkan, dia yakin pengadilan Hubei akan menolak kasus Zhanqing karena mereka seia sekata dengan pemerintah, menganggapnya bermotif politis.

Turun Lagi, Ini Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 2 September 2020

Tak Peduli Pandemi, Puluhan Pria Malah Pesta Seks Sesama Jenis (Gay) di Kuningan Suite

"Saya kira mulai dari pemerintah pusat hingga lokal seperti Wuhan, mereka semua mempunyai kesepakatan yang sama," papar dia.

Meski begitu, Zhao menekankan bahwa dia tidak akan menyerah, dan mendapatkan keadilan bagi sang ayah yang sudah tiada.

"Saya tidak ingin ayah saya meninggal sia-sia," kata perempuan yang sempat terpapar virus corona tak lama setelah ayahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayahnya Meninggal karena Covid-19, Perempuan Wuhan Ini Gugat China",

 https://www.kompas.com/global/read/2020/09/02/114736270/ayahnya-meninggal-karena-covid-19-perempuan-wuhan-ini-gugat-china?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved