Rangkaian Pantun Melayu, Contoh Pantun Melayu untuk Berbagai Kegiatan, Pembuka Pidato
Biasanya pemakaian pantun digunakan di pembuka kata atau pun di penutup. Namun tak jarang juga, Pantun Melayu dipakai di isi pidato, sambutan atau c
TRIBUNPEKANBARU.COM - Biasanya pemakaian pantun digunakan di pembuka kata atau pun di penutup.
Namun tak jarang juga, Pantun Melayu dipakai di isi pidato, sambutan atau ceramah itu sendiri.
Hingga saat ini, Pantun Melayu masih terus bertahan di tengah pesatnya perkembangan zaman.
Bahkan kini, Pantun Melayu kerap digunakan sebagai materi sambutan, pidato atau pun ceramah.
Manfaat dari Pantun Melayu ini sangat banyak. Selain, sebagai bagian dari estetika dalam berkomunikasi.
Pantun Melayu juga berguna sebagai alat pemelihara bahasa, dan penjaga fungsi kata.
Selain itu, Pantun Melayu juga berguna untuk melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar.
Pantun juga melatih orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
Pantun Melayu sendiri pada umumnya terdiri atas dua bagian yakni bagian sampiran dan bagian isi.
Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam atau kehidupan
(sering mencirikan budaya agraris masyarakat penggubahnya).
Sedangkan dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Pantun Melayu sendiri memiliki ragam jenis.
Di antaranya, pantun agama, pantun nasehat, Pantun Jenaka , pantun adat dan lain-lain.
Berikut contoh Pantun Jenaka :