Kata Terakhir Erlangga Ahmad Dani Sebelum Tewas Digantung Kekasih Gelap Ibunya di Pohon Sawit
Pelaku pun naik pitam. Kemudian pelaku merebut tali tambang dari tangan korban. Di sinilah aksi pembunuhan keji itu terjadi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Adi Supeno (25), warga Kecamatan Lambu Kibang, Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung tega membunuh Erlangga Ahmad Dani, anak kekasihnya yang masih berusia 8 tahun.
Adi Supeno membunuh anak kekasihnya dengan cara menggantungnya di pohon sawit.
Perbuatan Adi yang tak berperikemanusiaan itu dilakukan hanya karena ia cemburu, kepada ibu korban yang bernama kepada Eka Winarsih (28) masih jalan dengan pria lain.
Eka Winarsih merupakan ibu kandung korban yang juga disebut merupakan kekasih gelap pelaku.
Saat itu, Eka mengajak anaknya, korban yang berstatus pelajar SD.
Namun, di tengah perjalanan, pelaku mengajak Janda Muda dan anaknya itu singgah ke rumah Sugeng, kerabat pelaku.
Setiba di rumah Sugeng, Eka beristirahat.
Sementara pelaku dan Erlangga pergi mengambil alpukat di dekat rumah Sugeng.
Pelaku dan korban lalu pergi ke arah dusun pemukim Tiyuh Bujung Dewa, Kecamatan Pagat Dewa.
Namun, sebelum sampai tujuan, hujan turun.
Keduanya pun lalu berteduh di sebuah gubuk di wilayah itu.
Beberapa saat hujan pun reda, mereka berdua bergegas pergi.
Namun kali ini, Adi Supeno mengurungkan niat untuk mengambil buah alpukat.
Ketika itu, dia mengajak Erlangga untuk menjerat monyet.
Pelaku pun menyuruh korban untuk mengambil seutas tali tambang yang ada di bawah jok motor pelaku.
Korban pun menuruti permintaan pelaku dengan mengambil tali tambang yang diminta.
Namun, ketika akan pergi menuju arah jalan tol, hujan kembali turun.
Pelaku lalu menyuruh korban untuk kembali naik ke atas gubuk.
Namun korban Erlangga menolak.
Korban pun menangis dan berkata ingin bersama ayah.
Pelaku lalu membentak korban sembari memerintahkan agar naik ke atas gubuk.
Namun, korban terus saja menangis.
Pelaku pun naik pitam.
Kemudian pelaku merebut tali tambang dari tangan korban.
Di sinilah aksi pembunuhan keji itu terjadi.
Pelaku lalu menjerat leher korban menggunakan tali tambang.
Tali tambang itu lalu diikat ke atas pohon sawit setinggi sekitar 130 centimeter.
Kasat Reskrim Iptu Andre Tri Putra, mengatakan, berdasarkan hasil interogasi petugas, pelaku mengakui telah membunuh korban dengan cara menjerat leher korban menggunakan tali tambang.
Tak hanya sampai disitu, pelaku juga menarik tali tambang yang menjerat leher korban itu sembari menekan bahu korban sehingga korban tidak bisa bernafas.
"Tersangka mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap korban Erlangga Ahmad Dani, dengan cara menjerat leher korban menggunakan tali tambang lalu diikat ke batang sawit. Kemudian bahu korban ditekan hingga tali mengencang dan korban kehabisan nafas," kata Iptu Andre, Jumat (04/09) siang.
Setelah memastikan korban telah meninggal, pelaku lalu meninggalkan jasad korban.
Sebelum pergi, pelaku mengambil pelepah daun kelapa sawit untuk menutupi jasad korban yang masih terdapat tali tambang di leher korban.
Berdasarkan hasil olah TKP, Andre memastikan, petugas mendapati tali tambang yang masih mengikat di leher korban dan terikat di pelepah sawit dengan ketinggian 130 cm dari tanah.
"Simpul tali yang mengikat di lehernya simpul hidup, terdapat darah dari mulut dan hidung," kata Andre.
"Banyak kejanggalan dalam luka mayat anonim tersebut, ditemukan ada luka lebam di perut dekat pusar, luka lebam dipaha kanan ,luka lecet di perut, luka di di mulut mengeluarkan darah dan terdapat tinja di celana mayat tersebut," tandas Andre.
Pelaku berikut barang bukti sudah diamankan dan dibawa kepolsek Tulangbawang Tengah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Motif Pembunuhan
Motif pembunuhan Adi Supeno terhadap Erlangga akhirnya terungkap.
AS cemburu kepada ibu Erlangga yang diduga masih sering pergi dengan lelaki lain hingga sang buah hati menjadi sasaran.
Erlangga dibunuh dengan cara digantung di pohon sawit di Tiyuh Bojong Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, Tulang Bawang Barat.
AS adalah warga Tiyuh Kibadng Budi Jaya, Kecamatan Lambu Kibang.
Kapolres Tulang Bawang Barat, AKBP Hadi Saepul Rahman mengatakan, terungkapnya kasus pembunuhan itu berawal dari penemuan jasad korban di perkebunan sawit dalam keadaan tergantung pada Kamis (3/9/2020) sore.
“Leher korban dijerat tali tambang di pelepah pohon sawit,” kata Hadi saat dihubungi, Jumat (4/9/2020).
Dari identifikasi dan penyelidikan, diketahui korban adalah warga Tiyuh Bumi Asih, Kecamatan Gunung Terang, Tulang Bawang Barat.
Setelah mengembangkan temuan, pelaku AS ditangkap aparat kepolisian setempat.
“Pelaku AS mengakui dia yang telah melakukan pembunuhan terhadap korban,” kata Hadi.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, motif pelaku membunuh korban sebagai pelampiasan karena marah dan sakit hati kepada ibu korban.
“Pelaku memiliki hubungan asmara dengan ibu korban,” kata Hadi.
Pelaku mengaku sakit hati, marah dan cemburu lantaran ibu korban masih suka keluar malam dan pergi dengan laki-laki lain.
Saat ini pelaku ditahan di Mapolsek Tulang Bawang Tengah untuk diperiksa lebih lanjut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sadis, Marah Sama Pacarnya, Anak Sang Pacar yang Dibunuh dengan Cara Digantung di Pohon Sawit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/erlangga-ahmad-dani-dibunuh-kekasih-gelap-ibunya.jpg)