Lapor Pak Kapolri, Oknum Polisi di Polsek ini Tembak Mati Sapi Betina Warga yang Sedang Bunting
Korban yang menjadi penembakan sang oknum Brigpol yang bertugas di Polsek Pasimasunggu ini adalah seekor sapi betina.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Bukannya melayanai dan mengayomi, oknum Polisi jajaran Polres Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan malah bertindak arogan dan semena-mena.
Oknum Polisi yang berinisial M tersebut baru berpangkat Brigpol, namun ia sudah main tembak.
Korban yang menjadi penembakan sang oknum Brigpol yang bertugas di Polsek Pasimasunggu ini adalah seekor sapi betina.
Sapai betina milik warga yang ia tembak mati tersebut dalam keadaan bunting.
Sudah selayaknya Kapolri Jenderal Idham Azis untuk memberi sanksi berat anggotanya tersebut.
Selain merugikan warga, perbuatan anak buahnya tersebut juga jauh dari rasa kemanusiaan.
Samsuddin, pemilik sapi tersebut tak menyangka jika oknum Polisi tersebut tega menembak mati sapinya hanya karena masuk ke area Mapolsek.
Padahal sapi milik pria berumur 74 tahun itu akan dijual untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, termasuk membayar biaya kuliah anaknya.
Bagaimana kronologi dan kelengkapan dari kejadian tersebut? berikut Tribunnews sajikan fakta-faktanya.
Anak Samsuddin yang bernama Syahrul membeberkan kronologi kejadian penembakan sapi miliki ayahnya itu.
Ia mengatakan pada Minggu 16 Agustus 2020 sapi bunting yang diperkirakan melahirkan pada bulan Oktober itu memasuki Asrama Polsek Pasimasunggu.
"Jadi waktu itu sapi ayah dan sapi warga masuk di Kawasan Asrama Polsek. Apalagi keadaan pagar sudah rusak."
"Saat itu anggota polisi melakukan aksi penembakan," ucap Syahrul dikutip Tribunnews dari Kompas.
Belum Mendapatkan Ganti Rugi
Mengetahui sapinya mati, Samsuddin langsung mendatangi Mapolsek Pasimasunggu.
Saat itu Samsuddin ditawari uang sebanyak Rp 3 juta.
Namun dirinya menolak karena harga sapinya mencapai Rp 10 juta.
Kemudian keduanya pulang untuk melakukan musyawarah.
Hasil musyawarah, pihak keluarga menginginkan sapi sebagai penggantinya.
"Namun sampai saat ini belum ada penggantinya."
"Harapannya semoga pihak polisi cepat bertindak karena kami juga butuh," kata Syahrul.
Sapi Dijual untuk Membayar Kuliah
Syahrul melanjutkan ceritanya, rencana awal anak sapi akan dijual setelah dilahirkan.
Hasilnya akan digunakan untuk membiayai kuliahnya di UIN Makassar dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Syahrul mengaku saat ini ayaknya sudah tua dan tidak bisa bekerja keras lagi.
Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ibu Syahrul, Hamsina harus jualan kue di pasar.
"Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," jelasnya.
Brigpol M Dijatuhi Sanksi
Masih dikutip dari Kompas, Kapolres Selayar, AKBP Temmangnganro Machmud memberikan sanksi disiplin kepada anggotanya yang berinisial Brigpol M.
Ia diberi sanksi lantaran melakukan penembakan.
Namun, sejauh ini, polisi masih belum memberikan kepastian kapan akan mengganti sapi milik warga itu.
Pihak polsek ataupun polres sama-sama belum memberikan jawaban pasti perihal penggantian sapi.
"Saya kurang tahu soal hal tersebut," kata Temmangnganro.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Polisi Tembak Mati Sapi Bunting Milik Warga, Padahal Mau Dijual Buat Biaya Kuliah.