Tes Swab Massal
Pemko Pekanbaru Akhirnya Bersikap, Jadikan Rusunawa Rejosari Lokasi Karantina Pasien Corona OTG
Pasien positif covid-19 tanpa gejala di Kota Pekanbaru tidak lagi jalani isolasi mandiri di rumah.
Penulis: Fernando | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Pasien positif covid-19 tanpa gejala di Kota Pekanbaru tidak lagi jalani isolasi mandiri di rumah.
Mereka nantinya bakal menjalani isolasi di rumah sehat Rusunawa Rejosari, Kota Pekanbaru.
"Jadi positif OTG tidak mandiri di rumah, agar bisa dipantau," terang Walikota Pekanbaru, Firdaus kepada Tribun, Selasa (8/9/2020).
Menurutnya, pasien tanpa gejala saat isolasi mandiri di rumah tidak terpantau. Mereka nantinya bakal jalani isolasi di rumah sehat dalam pantauan petugas kesehatan.
Kebijakan ini seiring arahan Pemerintah Provinsi Riau yang menetapkan bahwa pasien positif tanpa gejala jalani isolasi di Rusunawa Rejosari.
Pasien tanpa gejala sudah mulai jalani perawatan di sana sejak dua pekan lalu.
Firdaus menyebut bahwa rumah sehat mampu menampung ratusan pasien tanpa gejala. Ada 360 pasien yang bisa tertampung.
Biaya bagi pasien yang jalani isolasi di rumah sehat ditanggung pemerintah. Ia mengimbau pasien tanpa gejala tidak khawatir untuk isolasi di rusunawa.
"Kita juga khawatir isolasi mandiri membebani masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang jadi pasien positif," jelasnya.
• MENGERIKAN, China Pertontonkan Dua Kapal Induk Untuk Perang, Begini Kehebatannya
• Menteri KKP, Edhy Prabowo Dikabarkan Positif Covid-19
• LIVE ILC Malam Ini Sumbar Belum Pancasilais? di TV One: Tonton ILC dari Hape
Tenaga Medis di Dumai Meninggal
Dumai berduka, Kasus Covid-19 di Kota Dumai telah menggugurkan satu tenaga medis.
Seorang tenaga medis di RSUD Dumai, terkonfirmasi positif Covid-19 di Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 00.45.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota dr Syaiful, membenarkan bahwa ada satu pasien dengan status konfirmasi positif Covid-19 meninggal Dumai.
Syaiful menjelaskan pasien berinisial R (50) berjenis kelamin perempuan merupakan warga Kelurahan Pangkalan Sesai dan bekerja sebagai seorang perawat di RSUD Kota Dumai.
"Tapi pasien ini bukan perawat yang menangani pasien konfirmasi positif Covid-19 lainnya, pasien bertugas di bagian penyakit dalam," jelasnya.
Dirinya mengatakan pasien pertama kali di rawat di RSUD Kota Dumai, pada 28 Agustus 2020 lalu dengan keluhan demam, mual, batuk dan sesak nafas.
"Pasien sempat di rapid test dengan hasil non reaktif, namun karena memiliki gelaja tetap dilakukan swab," imbuhnya.
Ia menuturkan hasil swab pasien keluar pada 31 Agustus 2020 dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.
Jadi pasien meninggal setelah beberapa hari di rawat di RSUD Kota Dumai.
Syaiful memastikan pasien di kebumikan dengan protokol kesehatan Covid-19 karena memang hasil swab terakhir yang di ambil pada 6 September 2020 belum keluar.
"Ini hendaknya menjadi peringatan keras bagi masyarakat, agar tidak menyepelekan Pendemi Covid-19 ini," terangnya.
Selain itu Syaiful mewakili tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai juga mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya pasien tersebut, apalagi pasien memang diketahui merupakan tenaga medis.
"Dengan demikian kasus konfirmasi positif Covid-19 yang di nyatakan meninggal dunia di Dumai totalnya berjumlah 4 orang," pungkasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )