Contoh Pantun untuk Pembuka Pidato dan Pantun Penutup Pidato
Kumpulan Pantun Melayu untuk digunakan sebagai Pantun Pembuka Pidato dan Pantun Penutup Pidato.
Pantun Melayu sendiri memiliki ragam jenis. Di antaranya, pantun agama, pantun nasehat, pantun jenaka, pantun adat dan lain-lain.
Pantun Melayu tentang nasehat untuk berbakti kepada kedua orangtua dikutip dari buku Tunjuk Ajar Melayu karya Almarhum DR (HC) Tennas Effeny;
Kalau angin bertiup di darat
Ambillah jala turunkan sampan
Kalau hidup hendak selamat
Ayah dan bunda kita muliakan
Kalau ingin membeli kopiah
Carilah jubah sepanjang kaki
Kalau ingin diberkahi Allah
Ayah dan bunda dijunjung tinggi
Kalau kuncup bunga di taman
Petik sekaki bawa ke rumah
Kalau hidup hendakkan nyaman
Berbaik hati ke ayah bunda
Kalau kuncup bunga di pohon
Ambil setangkai di ujung dahan
Kalau hidup hendakkan rukun
Ayah dan bunda kita muliakan
Walau hitam arang kelapa,
Jika dibakar api membara.
Hormati olehmu Ibu Bapak,
Ridha Allah ada pada ridhanya.
Pantun Malayu untuk pembuka dan penutup Pidato dikutip dari Senipedia.id
Pantun Pembuka Pidato:
Pergi ke pasar membeli beras,
Sampai ke rumah menanak nasi,
Salam pembuka tak terbalas,
Kuulangi sekali lagi.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Pulangnya membeli Soto,
Saya berada di mimbar ini,
Untuk membawakan sebuah pidato.
Anak gembala menggiring sapi,
Sapi lelah mukanya pucat,
Pada kesempatan berbahagia ini,
Izinkan saya memberi amanat.
Gunung Kelud si Gunung Merapi,
Sungguh indah gunung Rinjani,
Sebelum kumulai pidato ini,
Izinkan saya menyapa hadirin sekalian.
Berburu ke padang ilalang,
Bertemu rusa hitam belangnya,
Selagi waktu masih panjang,
Saya akan sampaikan sepatah dua kata.
Cantik nian pulau sikuai,
Pasirnya putih teramat indah,
Sebelum materi aku mulai,
Marilah serentak mengucap Basmallah.