Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Boy Rafli Amar : Gila atau Pura-pura Gila? Penikam Syekh Ali Jaber Terkait Jaringan Teroris?

pihaknya bersama aparat penegak hukum tengah mendalami dugaan pelaku penyerangan Syekh Ali Jaber terafiliasi dengan kelompok terorisme

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
tribunpekanbaru.com
Boy Rafli Amar : Gila atau Pura-pura Gila? Penikam Syekh Ali Jaber Terkait Jaringan Teroris? Foto: Kepala BNPT Boy Rafli Amar 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Harga diri aparat hukum Indonesia dipertaruhkan di mata dunia Islam dalam kasus pengungkapan kasus penikaman Syekh Ali Jaber saat memberikan tausiah di Lampung.

Harga diri aparat hukum Indonesia dipertaruhkan karena Syekh Ali Jaber tidak saja dikenal di Indonesia, namun juga dikenal di dunia internasional, terutama di Timur Tengah.

Keberhasilan aparat hukum Indonesia mengungkap kasus ini akan menjaga harga diri apara hukum.

Sebaliknya, jika tidak berhasil, harga diri aparat hukum Indonesia akan jatuh di mata dunia Islam.

Atas kondisi itu, saat ini aparat hukum Indonesia melalui perintah Menkopolhukam terus melakukan penyelidikan.

Satu di antara aparat hukum yang terus bergerak melakukan penyelidikan adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Apakah tersangka penikaman Syekh Ali Jaber terkait dengan jaringan terorisme?

Kecewa karena Cinta Saat SMP, Pria Ini Akhirnya Bisa Taklukan 300 Wanita dalam Setahun, Ini Triknya

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya bersama aparat penegak hukum tengah mendalami dugaan pelaku penyerangan Syekh Ali Jaber pada Minggu (13/9/2020) terafiliasi dengan kelompok terorisme.

Hal ini disampaikan Boy dalam rapat kerja terkait anggaran tahun 2021 dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

"Itu sementara yang terus kita dalami," kata Boy.

 

Boy mengatakan, pihaknya juga menyelidiki jejak digital pelaku penyerangan Syekh Ali Jaber.

Hingga saat ini, menurut Boy, informasi yang diterima dari keluarga menyebutkan bahwa pelaku memiliki gangguan jiwa selama lima tahun terakhir.

 

Namun, Boy mengatakan, BNPT dan aparat penegak hukum tidak percaya begitu saja meski ada bukti kejiwaan tersangka yang bermasalah dari sebuah rumah sakit di Lampung pada 2016

"Tentunya kita tidak percaya begitu saja, kita telah bersama-sama dengan aparat melakukan pendalaman lebih lanjut terutama berkaitan dengan masalah apakah yang bersangkutan benar-benar gila atau pura-pura gila," ujarnya.

Lebih lanjut, Boy mengatakan, saat ini tim sedang memeriksa psikologis pelaku penyerangan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved