Xi Jinping Hanya Manis di Muka Narendra Modi Saja,Ternyata Ia Disebut Perencana Kekacauan Perbatasan
Presiden China Xi Jinping disebut sebagai pihak yang merencanakan kekacauan yang terjadi di perbatasan China India.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Entah kapan akan berkahir pertikaian antara China dan India di perbatasan kedua negara itu.
Kian hari makin menjadi, kedua negara saling kirim dan tambah pasukan ribuan prajurit.
Melihat kekacauan yang terjadi itu, dikuak fakta soal Xi Jinping.
Presiden China Xi Jinping disebut merupakan "arsitek" atas upaya negaranya menembus perbatasan dengan India di Ladakh.
Namun berdasarkan opini dari pengacara dan komentator Gordon G Chang, upaya itu gagal.
Membuat pamor Xi dalam mengintimidasi lawannya diyakini mulai berkurang.
Dalam komentar yang ditulisnya di Newsweek, Chang menyebut Xi mempertaruhkan reputasinya melalui upaya tentara China menembus Garis Kontral Aktual (LAC).
Chang menyatakan, Xi Jinping merupakan "arsitek" langkah agresif itu, yang kemudian berakhir dengan usaha Beijing yang mengalami kegagalan.
Menurutnya, ketidakberhasilan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menembus Ladakh bisa memberikan Xi peluang mengganti pucuk pimpinan militer dengan sekutunya.
Meski begitu, Chang menduga Presiden China berusia 67 tahun itu masih berambisi menembus posisi India yang berlokasi di Himaalaya.
Dua negara mengalami gesekan paling serius pada Juni lalu, ketika tentara mereka terlibat adu jotos dan juga diduga menggunakan pemukul.
Dilansir Hindustan Times Selasa (15/9/2020), New Delhi menyatakan bahwa 20 tentara mereka yang di perbatasan menjadi korban tewas.
Sementara Beijing, meski mengklaim bahwa prajurit mereka juga menjadi korban dalam insiden tersebut, mereka tidak menyebutkan jumlahnya.
Cleo Paskal dari Foundation for Defense of Democracies menduga, jumlah tentara yang tewas atau terluka bisa menembus 60 orang.
Sejak saat itu, dua negara yang berbatasan di kawasan Lembah Galwan itu saling menuding sudah melanggar batas di Garis Kontral Aktual.