Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lapor Pak Jokowi! Petani Keluhkan Pupuk Langka, 'Percuma Ada Kartu-Kartu'

Dikatakannya, kebutuhan petani berdasarkan e-RDKK sebanyak 56 ribu ton pupuk urea. Sementara kuota yang ada hanya 38 ribu ton.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
KOMPAS.COM/GARRY A LOTULUNG
Presiden RI, Jokowi dan Wapres, Maruf Amin. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejak beberapa pekan terakhir, para petani di sejumlah daerah mengeluhkan hilangnya pupuk subsidi dari pasaran. Padahal, seharusnya petani harus sudah mulai menanam karena sudah masuk musim tanam.

Kelangkaan pupuk subsidi seolah sudah jadi masalah klasik yang selalu saja berulang. Padahal, pemerintah sudah meluncurkan Kartu Tani di mana pembelian pupuk diberikan petani sesuai kouta.

"Ini sudah dari bulan Agustus, sudah masuk musim tanam, pupuk susah dicari.

Sengsara ini, kelabakan kita tanpa pupuk ( pupuk subsidi langka)," keluh Ketua Kelompok Tani Sarwo Dadi Desa Baleraksa, Karangmoncol, Purbalingga, Selasa (22/9/2020).

 

Kartu Tani sendiri merupakan sarana akses bagi petani untuk bisa mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah (e-wallet) sehingga petani diharapkan bisa mendapatkan kepastikan jatah pupuk subsidi. Tanpa Kartu Petani, petani hanya bisa membeli pupuk non-subsidi.

Dia menuturkan, jangankan pupuk subsidi, petani di daerahnya juga berebutan mendapatkan pupuk non-subsidi yang harganya dibanderol agen sebesar Rp 160.000 per karungnya.

WADUH, 8 Hakim & Pegawai PN Pelalawan Positif Covid-19

Mayat Pria yang Ditemukan di Tualang Siak Kondisi Mengenaskan, Tangan Terikat & Mulut Ditutup Handuk

Jari Tangan Putus, Kepala Luka-luka, Istri Dibacok Suami Lapor ke Polisi

Fajar KTNA Purbalingga
Petani mengeluhkan pupuk subsidi langka
Fajar KTNA Purbalingga Petani mengeluhkan pupuk subsidi langka ()

"Buat apa ada Kartu Tani kalau pupuknya enggak ada. Jadi enggak terpakai karena apa yang mau dibeli dengan kartu itu.

Percuma saja ada kartu-kartu selama petani susah dapat pupuk," ucap Fajar.

Selain itu, kata Fajar, pendataan penerima Kartu Petani juga masih banyak petani yang belum tedata sebagai penerima Kartu Tani.

"Karena banyak petani yang enggak dapat Kartu Tani, dia pinjam Kartu Tani tetangganya. Masalahnya kuota setiap Kartu Tani dibatasi. Akhirnya banyak yang enggak dapat subdidi, karena satu Kartu Tani dipakai dua tiga orang petani," ujar Fajar yang juga menjabat Sekretaris Desa Balareksa tersebut.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengupayakan untuk petani tak lagi kesulitan mendapat pupuk bersubisidi. Ini dilakukan dengan penambahan anggaran pupuk bersubsudi.

"Atas support Komisi IV, pemerintah telah menyetujui penambahan pupuk dan tinggal administrasi sepenuhnya belum," kata dia.

Ia memastikan, penyelesaian masalah administrasi akan dilakukan dengan cepat. Syahrul juga meyakini, persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi ini bisa rampung dalam waktu satu minggu.

"Tapi semua proses sudah kita lewati dan langkah dilapangan sudah kami sikapi. Saya akan urus satu minggu ini dan kita akan selesaikan,” pungkas Syahrul.

DPRD PEKANBARU: Fraksi PAN Tegaskan Isolasi Mandiri ke Anggota Dewannya, Nofrizal: Kita Harus Taat

UPDATE Bunyi Dentuman Misterius di Jakarta: Ternyata Berasal daari TNT pada Kegiatan Paskhas

Timor Timur Ternyata Pernah Meminta Bantuan Israel Begitu Lepas dari Indonesia

Pupuk subsidi langka di Jawa Barat

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved