Presiden Jokowi Berpidato di Sidang Majelis Umum PBB Dilakukan Virtual, Tapping, atau Direkam
Presiden Jokowi dijadwalkan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (22/9/2020).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Jokowi dijadwalkan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (22/9/2020).
Penyampaian pidato Presiden Joko Widodo akan dilakukan secara virtual karena pandemi Covid-19.
Akan tetapi pidato virtual itu dilakukan dengan konsep tapping, atau direkam terlebih dulu.
"Memberikan pidato dari tapping (rekaman). Kan sekarang kondisi Covid-19," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan, Selasa (22/9/2020).
Heru mengatakan, Presiden akan menyampaikan pidatonya dalam sesi debat umum.
Presiden mendapatkan urutan hari pertama pada 22 September 2020.
"Sesi sore waktu NY (urutan ke - 19), diperkirakan sekitar jam 20:30 malam waktu NY / atau 07.30 Pagi WIB tanggal 23 September 2020," ucap Heru.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan statement pada sesi General Debate Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (SMU PBB), 22-29 September 2020.
“Insyaallah, Bapak Presiden akan berpartisipasi pada sesi ini dan akan menyampaikan statement secara virtual,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (18/9/2020).
Diperkirakan, waktu penyampaian pidato Presiden akan berlangsung pada 23 September 2020 pukul 07.30 pagi waktu Jakarta.
Menlu berujar, pesan tersebut akan ditayangkan di webTV.un serta di General Assembly Hall secara virtual
SMU ke-75 PBB akan dimulai pada 15 September 2020, sedangkan Sesi Tingkat Tinggi SMU ke-75 PBB akan berlangsung pada 21 September–2 Oktober 2020.
“Tema SMU PBB tahun ini adalah “The Future We Want, the UN We Need: Reaffirming our Collective Commitment to Multilateralism – Confronting COVID-19 through effective Multilateral Action,” jelas Retno.
Serangkaian acara juga akan diikuti sejumlah menteri dari Indonesia.
Yakni, High Level Meeting of the General Assembly to Commemorate the 75th Anniversary of the UN (UN75) pada 21 September 2020.
• Istri Sah Ngamuk ke Pelakor, Suami Naik Pitam Bentak dan Tinju Istri, Selingkuhannya Terus Dibela
• Meski Fisik Terbatas, Siwa Kelas 1 SD Ini Tetap Semangat Pakai Tongkat Tempuh 1 Km untuk Bersekolah
Juga, The High-Level Meeting to Commemorate and Promote the International Day for Total Elimination of Nuclear Weapons pada 2 Oktober 2020.
Indonesia diwakili oleh Menlu Retno Marsudi
Pada pertemuan The Summit on Biodiversity pada 30 September 2020, Indonesia akan diwakili oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Sedangkan pada The High-Level Meeting of the General Assembly on the Twenty-fifth Anniversary of the Fourth World Conference on Women pada 1 Oktober 2020, akan diwakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.
“Sidang Majelis Umum PBB tahun ini dilakukan bertepatan dengan peringatan 75 tahun berdirinya PBB."
"Dan dilaksanakan di tengah situasi dunia yang penuh dengan berbagai tantangan,“ tutur Menlu.
Partisipasi Indonesia pada SMU ke-75 PBB akan digunakan Indonesia untuk menyampaikan pesan-pesan penting.
Antara lain, pentingnya terus memajukan kerja sama internasional dan solidaritas global bagi penanganan pandemi, baik di sektor kesehatan maupun berbagai dampak sosial ekonomi pandemi.
Indonesia juga akan mendorong peningkatan kinerja serta peran PBB, serta menyerukan pentingnya seluruh negara terus memperkuat PBB dan multilateralisme.
“SMU ke-75 PBB akan menghasilkan Deklarasi “Peringatan 75 Tahun PBB,” ungkap Menlu.
Indonesia Anggota Tidak Tetap DK PBB Sampai 31 Desember 2020
Indonesia resmi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 1 Januari 2019.
Tanda keanggotaan Indonesia dimulai dengan memancangkan bendera Indonesia di markas PBB di New York, Amerika Serikat, oleh Wakil Tetap RI pada PBB di New York Duta Besar Dian Triansyah Djani, Rabu (2/1/2019)
Masa keanggotaan Indonesia terhitung mulai 1 Januari 2019 sampai 31 Desember 2020. Keanggotaan Indonesia kali ini merupakan keanggotaan yang keempat kalinya, setelah sebelumnya pernah menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.
“Besarnya dukungan tersebut merupakan bentuk kepercayaan masyarakat internasional terhadap rekam jejak diplomasi dan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berperan penting dalam menjaga perdamaian dunia," ujar Dubes Tian dalam keterangannya, Kamis (3/1/2018).
• Bongkar Makam & Ambil Kelingking Mayat, 2 Pemuda di Mentawai Mengaku untuk Ilmu Hilang
• Di Sidang, Jerinx SID: Salah Saya Apa? Apa Saya Berpotensi Membubarkan IDI?, Hakim Jawab Begini
Anggota DK PBB periode ini terdiri dari 15 negara, yakni Indonesia, AS, Inggris, Perancis, Rusia, RRT, Kuwait, Afrika Selatan, Pantai Gading, Equatorial Guinea, Jerman, Belgia, Polandia, Peru, dan Republik Dominika, akan menjadi bagian dari proses perumusan kebijakan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional sesuai mandatnya di dalam Piagam PBB.
Duta Besar Dian Triansyah Djani juga diberikan tanggung jawab sebagai Ketua Komite Resolusi DK PBB 1540 mengenai senjata pemusnah massal, Komite Sanksi terkait terorisme seperti Komite Sanksi Resolusi DK PBB 1267, sejak 1 Januari 2019.
Di samping itu, Indonesia juga akan mengetuai Komite Sanksi Resolusi DK PBB 1988.
"Indonesia juga akan menjadi Wakil Ketua Komite Sanksi untuk Sudan Selatan dan Komite Sanksi mengenai Irak," jelas Dian.
Selain Indonesia, negara anggota PBB lain yang juga memulai masa keanggotaannya di DK PBB pada periode yang sama adalah Afrika Selatan, Belgia, Republik Dominika, dan Jerman.
Negara-negara tersebut akan menggantikan negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yang berakhir masa jabatannya sejak 31 Desember 2018, yaitu Kazakhstan, Bolivia, Ethiopia, Belanda, dan Swedia.
Sebelumnya, pemilihan anggota DK PBB dilakukan oleh seluruh negara anggota PBB pada Juni 2018. Indonesia memperoleh dukungan 144 suara dari 193 negara anggota PBB.
( TRIBUNPEKANBARU.COM / Wartakotalive / Taufik Ismail )
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dapat Urutan Hari Pertama, Jokowi Bakal Pidato di Sidang Majelis Umum PBB Lewat Video Rekaman, https://wartakota.tribunnews.com/2020/09/22/dapat-urutan-hari-pertama-jokowi-bakal-pidato-di-sidang-majelis-umum-pbb-lewat-video-rekaman?page=all.
Editor: Yaspen Martinus