Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Mengganas, Gerakkan 300 Kapal ke Perairan Peru dan Ekuador, Laut Amerika Selatan Memanas

kapal-kapal berbendera Tiongkok itu sangat nekat lantaran menangkap ikan di kawasan cagar laut Galapagos sampai ke perairan Peru.

24h/SCMP
Pawai Kapal nelayan China di Ekuador 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Masih seputar China yang disebut kembali berulah di wilayah perairan negara lain.

Situasi laut Pasifik di sepanjang Amerika Selatan tiba-tiba memanas akhir-akhir ini.

Ternyata memanasnya wilayah lepas pantai Amerika Latin itu dipicu oleh pergerakan China di sana.

Dikabarkan China mengerahkan ratusan kapal penangkap ikan raksasa untuk mengeruk hasil laut di kawasan tersebut.

Bahkan kapal-kapal berbendera Tiongkok itu sangat nekat lantaran menangkap ikan di kawasan cagar laut Galapagos sampai ke perairan Peru.

Setidaknya sekitar 300 kapal penangkap ikan besar tersebut disebut-sebut telah melanggar hukum internasional.

Mengutip dari Los Angeles Times, pada Selasa sore kemarin, dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Amerika Serikat (AS) mengecam tindakan tersebut.

Bahkan Aksi pengerukan sumber daya laut besar-besaran oleh warga Xi Jinping itu disoroti oleh Donald Trump.

Selain itu, Tiongkok diklaim telah mencemarkan laut karena disebut-sebut membuang jutaan ton sampah plastik ke lautan.

Termasuk juga menangkap ikan dalam jumlah besar di kawasan negara lain dan perusakan terumbu karang.

Tak lama setelah itu, Kedutaan Besar AS di Peru mengeluarkan tweet yang mengatakan mega-armada China berada di lepas pantainya.

Kedutaan AS di Peru menuduh armada tersebut mengubah nama kapal dan menonaktifkan pelacakan GPS untuk membatasi pengawasan aktivitas armada.

"Penangkapan ikan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ekologi dan ekonomi yang sangat besar," kata tweet itu. Peru tidak bisa menanggung kerugian seperti itu.

Apa yang dituduhkan pemerintah AS pada TIongkok itupun langsung dibantah oleh Kedutaan Besar China di Peru.

Bahkan mereka menyebut AS berbohong tentang integritas lingkungan dan maritim armada.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved