Terungkap, Alasan KKB Jadikan Wilayah Intan Jaya Lokasi Perang Terbuka, Ternyata Ada Faktor Ini
Polisi membeberkan alasan KKB menjadikan wilayah Intan Jaya sebagai lokasi perang terbuka. Ternyata ada faktor ini yang mempengaruhinya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ternyata inilah alasan KKB menjadikan wilayah Intan Jaya sebagai lokasi perang terbuka.
Aparat sudah mengetahui jumlah mereka dan juga jenis dan jumlah senjata api yang mereka miliki.
Meski demikian ada kemungkinan jumlah KKB di Intan Jaya bisa saja bertambah karena ada kelompok lain yang akan bergabung.
Terkait dengan wilayah Intan Jaya yang kerap dijadikan lokasi perang, berikut ini keterangan Kapolda Papua
• Pantesan Kekuatannya Besar, Jumlah Senjata KKB Papua Mengejutkan, Diungkap Kapolda Papua
• Matinya Panglima Kodap VIII KKB Papua, Kepemimpinan Beralih ke Sabinus Waker, TNI POLRI Waspada
• Kekuatan KKB OPM di Intan Jaya Papua Terdeteksi, Beranggotakan Puluhan Orang
Konflik bersenjata di Kabupaten Intan Jaya, Papua, masih terus terjadi dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus menebar ancaman di wilayah tersebut.
Bahkan, pada aksi terakhir pada 23 September 2020, KKB sudah berani melakukan kontak senjata di tengah Distrik Sugapa yang merupakan ibu kota dari Intan Jaya.
Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw, menyebut, aparat TNI-Polri telah memiliki data mengenai KKB yang beraksi di Intan Jaya.
Paulus mengatakan, aparat sudah mengetahui jumlah anggota KKB di Intan Jaya dan kini menguasai Distrik Hutadipa.
"Mereka sebenarnya tidak banyak, mereka itu sekitar 50-an orang, panglima kodapnya sudah meninggal dunia, yaitu Ayub Waker.
Tapi sekarang (Kodap VIII) dikomandoi oleh wakilnya, Sabinus Waker," ujar Paulus, di Jayapura, Kamis (24/9/2020).
Tidak hanya jumlah anggota, Paulus menyatakan, aparat keamanan juga telah mengetahui berapa banyak senjata api yang dimiliki kelompok tersebut.
Sebagian besar senjata yang dimiliki KKB berasar dari hasil rampasan anggota TNI-Polri.
"Sabinus Waker itu memiliki kekuatan 50 orang dengan 17 pucuk senjata api yang terdiri dari strayer hasil rampasan pada 2015, kemudian ada rampasan 2019 dan 2020, jumlahnya 17 pucuk," kata Paulus.
• VIDEO: Inspektur Utama BKKBN Pusat Beri Pembinaan Pegawai di BKKN Riau
• Mereka Hanya Ingin Mengganggu, Adu Tembak TNI-Polri dengan KKB Kembali Terjadi di Dua Lokasi
• Tokoh Agama Jadi Incaran KKB OPM di Papua, Pendeta Sudah Jadi Korban Kebiadaban KKB
Jumlah anggota KKB di Intan Jaya bisa saja bertambah karena saat ini ada beberapa kelompok lain dari kabupaten sekitar sedang berjalan menuju kelompok Sabinus Waker.
Mengenai pernyataan KKB menjadikan Intan Jaya sebagai wilayah perang terbuka dengan TNI-Polri, Paulus menilai itu dikarenakan faktor kondisi geografis.
Menurut dia, kondisi geografis di Intan Jaya umumnya sangat pipih di mana kawasan pemukiman, perkantoran dan jalan seluruhnya diapit oleh pegunungan.
Kondisi tersebut juga berlaku di Sugapa.
