Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Virus Corona Mewabah di Kota Bertuah, Pekanbaru Penyumbang Terbanyak Kasus Positif Covid-19 di Riau

Selain Pekanbaru, kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak berikutnya Dumai 48 orang, Pelalawan 26 orang, Kampar 21 orang, Rokan Hilir 16 orang

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Gambar oleh Syaibatul Hamdi dari Pixabay
Virus Corona Mewabah di Kota Bertuah, Pekanbaru Penyumbang Terbanyak Kasus Positif Covid-19 di Riau. Foto: Ilustrasi virus corona 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Virus Corona kembali mewabah di Kota Bertuah, hal ini ditandai dengan tercatatnya Pekanbaru sebagai kota penyumbang kasus Positif Covid-19 terbanyak di Riau.

Data dari Satgas Covid-19 Riau, tercatat ada penambahan 236 kasus baru pasien di Riau, Selasa (29/9/2020).

Penambahan kasus baru pasien tersebut tersebar di delapan kabupaten kota di Riau.

Namun Kota Pekanbaru masih menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di Riau.

Dari penambahan 236 kasus tersebut, 109 diantaranya ditemukan di Pekanbaru.

Sejumlah pihak pun menyoroti efektivitas pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

Sebab meski sudah diberlakukan PSNM, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Pekanbaru terus meningkat.

Virus Corona Mewabah di Kota Bertuah, Pekanbaru Penyumbang Terbanyak Kasus Positif Covid-19 di Riau
Virus Corona Mewabah di Kota Bertuah, Pekanbaru Penyumbang Terbanyak Kasus Positif Covid-19 di Riau (Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri)

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Selasa (29/9/2020) menjelaskan, berhasil tidaknya PSBM dalam menekan angka kasus di Pekanbaru dapat dilihat setelah dua minggu atau 14 hari setelah dijalankannya PSBM.

"Nah dari situ nanti baru bisa dilihat penurunan angka penambahan kasus positif apakah menurun atau tidak.

Jadi bukan hari ini selesai PSBM langsung bisa disimpulkan, hasilnya dua minggu lagi bisa dilihat," katanya.

Jika nanti ternyata kasus masih terus meningkat, maka perlu dilakukan evaluasi.

Sebab bisa saja pelaksanaan PSBM di lapangan belum sesuai dengan apa yang sudah dirumuskan, sehingga PSBM tidak berdampak terhadap pengurangan kasus Covid-19.

"Jadi kalau misalnya kita melaksanakan PSBM sekarang kita lihat dulu lah, kontrol dilapangan ada atau tidak.

Kalau hanya sekedar PSBM secara biasa tapi di lapangan tidak dilakukan pengawasan sama saja tidak,” kata Mimi.

Selain itu, kata Mimi juga mengingatkan sesuai dengan arahan Gubernur Riau, pemberlakuan PSBM juga diikuti oleh tindakan dilapangan yang dijalankan oleh tim Satgas Kabupaten Kota.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved