Ditipu Orderan Fiktif & Tabungan Dikuras, Pak Ody Tak Menyangka Mendapat Bantuan dari Tokoh Ini

Pak Ody, sapaan akrabnya, bercerita setelah peristiwa tidak mengenakan itu terjadi, banyak orang yang bersimpati kepadanya.

Editor: CandraDani
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Audy Hamdani (59), driver ojol warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Belakangan ini viral mengenai driver ojek online yang ditipu orderan fiktif hingga tabungannya dikuras.

Sang driver Ojol tersebut bernama Audy Hamdani.

Kini Audy bisa tersenyum.

Pria 59 tahun itu mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak, salah satunya adalah Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Awalnya, warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang ini mengaku banyak mendapatkan tawaran bantuan dari orang tak dikenal.

tribunnews
Audy Hamdani (59), driver ojol warga Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang (KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA) ()

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, tempat mangkalnya sekitar apotek K24 Jalan Tlogosari Raya, raut muka Audy tampak lelah usai mengantar seorang pelanggan.

Pak Ody, sapaan akrabnya, bercerita setelah peristiwa tidak mengenakan itu terjadi, banyak orang yang bersimpati kepadanya.

"Kejadian itu jadi viral. Setelah beredar luas banyak telepon asing yang masuk ke HP saya. Sebenarnya saya agak takut setelah peristiwa itu.  Karena ada banyak juga yang kirim WA menanyakan dan mau kirim bantuan, tapi awalnya enggak saya respon karena masih kerja dan capek," jelas Pak Ody, Selasa (29/9/2020).

Setelah ada waktu senggang, Pak Ody mulai berani menjawab pesan dan panggilan telepon yang kebanyakan dari nomor tak dikenal.

Dia tak menduga panggilan telepon yang diangkatnya pada Minggu (27/9/2020) malam rupanya dari staf Wali Kota Semarang.

Dia sempat ragu lantaran tidak percaya bakal diundang untuk bertemu langsung dengan Hendrar Prihadi.

"Ya maju mundur, maju mundur. Masih mikir-mikir bener atau enggak. Jadi ragu hati saya. Apa betul yang telepon bener staf Pak Hendi diundang bertemu langsung di Jalan Pandanaran," ucapnya.

Namun, setelah meyakinkan diri akhirnya pria yang pernah menjadi tukang parkir ini pun memantabkan niatnya untuk datang menemui Wali Kota Semarang.

Pak Ody sempat grogi saat hendak bertemu dengan orang nomor satu di Kota Semarang.

"Akhirnya saya putuskan berangkat ke sana (Jalan Pandanaran). Sampai kantornya itu disambut stafnya. Saya sampai grogi. Ditanya udah makan belum, saya jawab sudah makan. Padahal saya belum makan seharian," ungkapnya sembari tersipu malu.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Pak Ody bisa bertemu dengan Hendi meskipun pertemuan berlangsung singkat.

Usai saling menyapa, Pak Ody pun menceritakan musibah yang menimpanya.

"Pak Hendi sempat berikan pesan untuk lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang. Dan juga mendoakan agar tetap sehat dan terus menyemangati untuk bekerja. Lalu saya jawab siap Pak," katanya.

Usai pertemuan itu, Pak Ody tidak menyangka bakal diberi bantuan oleh Wali Kota.

Senyum kegembiraan pun tersungging di sudut bibirnya saat menceritakan hal tersebut.

"Pulang-pulang saya enggak kuat langsung nangis karena terharu diberi bantuan sama Pak Wali," katanya.

Tidak hanya itu, kabar yang menimpa Pak Ody juga telah menggugah hati para dermawan lain yang memberikan dukungan dan bantuan.

"Terima kasih pak Hendi dan pihak-pihak yang sudah membantu. Semoga selalu diberikan rezeki yang melimpah oleh Tuhan dan sehat selalu," ucapnya.

Berita Sebelumnya

Sebelumnya, nasib apes dialami oleh Audy Hamdani (59),

Sudah rela kehujanan demi mengantar 14 bungkus orderan ayam geprek, Audy ternyata ditipu.

Tabungannya pun ludes untuk membayar pesanan ayam geprek tersebut dan dikuras oleh penipu.

Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com. biasanya Audy hanya mendapatkan Rp 30 ribu.

Jika orderan ramai bisa mencapai Rp 70 ribu.

Namun, hari itu, tabungannya terkuras oleh ulah penipu.

Kisah bermula saaat itu Audy mendapatkan pesanan 14 bungkus ayam geprek dan minuman dengan harga Rp 315.000.

Meski kondisi hujan, dia tetap berusaha sesegera mungkin mengantarkan makanan ke Jalan Taman Blimbing, Peterongan, Semarang Selatan.

Audy kebingungan lantaran setelah sampai di alamat yang dituju, ternyata rumah itu tak berpenghuni.

"Ada pesanan waktu 22 September sore. Waktu diantar ke alamat ternyata malah rumah kosong," jelas Audy saat dikonfirmasi, Sabtu (26/9/2020).

Diminta Cancel Pesanan

Dalam kondisi kehujanan, Audy lalu berteduh di sekitar lokasi agar makanan tersebut tidak basah.

"Saya takut makanan yang saya bawa ini basah," ucapnya.

Audy lalu menelepon pemesan. Pemesan meminta agar pesanan itu dibatalkan.

"Setelah sampai tempat itu malah disuruh untuk cancel pesanannya," kata dia.

Tabungan ikut dikuras

 

Dalam kondisi bingung, Audy mendapatkan telepon dari pemesan ayam geprek.

Namun kali ini orang misterius itu meminta Audy mengecek uang tabungan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Audy secara tidak sadar menuruti berbagai instruksi penelepon, mulai dari memfotokan jumlah saldo sampai memasukkan sejumlah nomor.

Ternyata penelepon ingin menguras tabungan Audy.

"Saya tidak sadar jadi menurut saja yang diminta penelepon," jelasnya.

Setelahnya, Audy menyerahkan makanan itu ke sebuah panti asuhan di Tlogosari, Semarang agar tidak sia-sia.

Nomor Sudah Diblokir

Audy baru menyadari dirinya menjadi korban penipuan setelah hendak mengisi saldo di akun ojek online-nya.

Audy terkejut ketika melihat tabungannya sebesar Rp 500.000 lenyap.

"Saya kaget, pas saya cek ternyata saldo di rekening saya sudah habis. Saat itu saya ingin ambil uang untuk top-up," ucapnya.

Dia sudah berusaha menelepon orang misterius tersebut, tetapi nomornya telah diblokir.

Ikhlas menerima

Setelah mengecek di bank, Audy mendapati si penipu ternyata membeli pulsa menggunakan uang tabungannya.

Pria yang sudah tiga tahun menjadi pengemudi ojol itu memilih ikhlas dan kembali bekerja dengan semangat.

Sebab dirinya harus tetap mencari nafkah untuk keluarganya.

Meski saat pandemi, pendapatannya sebagai pengemudi ojol semakin tak menentu, Audy mengaku ikhlas.

"Yang penting bisa kerja dan sehat terus," pungkasnya. (**)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ingat Driver Ojol Viral Ditipu Orderan Fiktif & Tabungan Dikuras? Begini Nasibnya, Langsung Nangis,

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved