Ancaman Wanita Simpanan Bermunculan,Beri Pilihan ke Anggota DPR:Pilih Revisi atau Diadukan ke Istri?
Wanita Simpanan menuliskan ancaman akan mengadukan para istri anggota DPR, yang diketahui pernah dikencaninya bila UU Cipta Kerja tak direvisi
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Anggota DPR masih disorot masyarakat belakangan ini.
Bahkan menjadi viral di media sosial (medsos) saat sejumlah wanita yang mengaku simpanan anggota DPR muncul.
Sejumlah Wanita Simpanan anggota DPR ini mengancam ke anggota DPR yang pernah kencan dengannya.
Ancaman para wanita simpanan anggota DPR rata-rata menolak atau merevisi Omnibus Law yang diketahui sudah disahkan oleh DPR.
• Seperti Apa Rasanya? Tembus 320 Km Per Jam, Kecepatan Kereta Shinkansen Jepang Bertambah
• Patah Hati Berujung di Kantor Polisi, Sebar Video Syur Mantan Kekasih, Pemuda 17 Tahun Masuk Bui
• Itu Konyol, Trump Tolak Debat Virtual dengan Biden, Pede Kondisi Fit Usai Terinfeksi Covid-19
Bila UU Cipta Kerja tak diverisi, para wanita tersebut akan mengadukan ke para Istri anggota DPR yang pernah mengencaninya.
Tampak dari maraknya sejumlah tangkapan layar dari aplikasi TikTok yang diunggah warganet di Twitter.
Para warganet ikut mendukung para wanita simpanan anggota DPR yang ikut mendukung tolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Dikutip dari Wartakotalive.com, di Twitter marak warganet menyebarkan tangkapan layar akun TikTok yang memperlihatkan sosok wanita cantik.
Mereka menuliskan ancaman akan mengadukan para istri anggota DPR, yang diketahui pernah dikencaninya bila UU Cipta Kerja tak direvisi.
Foto-foto tangkapan layar akun TikTok milik wanita mengaku simpanan anggota DPR ini pun pancing perhatian para pria.
@Retas_305___: Mahasiswa Menekan DPR Lewat Aksi.. Mereka Langsung Mau Bongkar Bahwa DPR Punya Simpanan. Kalau Yg Ini Langsung Nyerang Psikis & Keretakan Rumah Tangga...Njiiirr.. Anggota DPR Diserang Dari Berbagai Sisi..
@tasyavww: A Thread Kumpulan Video Tiktok “simpenan” Bapak/Ibu DPR. Yang mau nambahin, boleh drop dibawah wkwkw ngakakk bangetttt
@BabyKyun4: Pelakor bu dpr ikut andil
@lodehbongkrek: #TolakOmnibuslawDPR Monggo, gimana enaknya kalian aja pak DPR dan mbaknya
@satu23cek: UP! TWITTER, DO YOUR MAGIC! Mungkin kalau demo dengan masa yg byk gabisa buat DPR hapus UU Cipta Kerja, mungkin "mereka" bisa!! Wajah menyeringai dengan mata tersenyum Kumpulin aja semua, suruh ancam hapus UU Cipta kerja atau keBan**tan nya di blow up. Bener ga? #UUCiptaKerja #MosiTodakPercaya #DPRRIKhianatiRakyat
Wanita Pendemo Panjat dan Kibarkan Bendera di Lampu PJU
Selain itu, ada video viral di media sosial (medsos), yang memperlihatkan seorang wanita memasang bendera merah putih di lampu PJU.
Diduga kuat, sosok wanita kibarkan merah putih di lampu PJU itu seorang pendemo yang tolak pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Bak panjat pinang, terpantau dengan mudahnya memanjat dan memasang bendera merah putih di lampu PJU tersebut.
Tak ayal, video ini langsung viral di medsos dan menuai pujian oleh warganet yang rata-rata tolak Omnibus Law.
Berikut komentar warganet dan video yaang diunggah akun Instagram @ndorobeii dikutip Wartakotalive.com, Jumat (9/10/2020).
happybells_ : pak RT tolong rekrut orang ini biar RT kita menang di panjat pinang tujubelasan taun depan pak
istangiyah: Ini cowo kali, rambutnya panjang ajh
moniq798: Iya min dia cowox kayaknya mahasiswa seni biasanya yg gondrong2.imut
insan.restu.pinudjo: Yg tau jgn d kasih tau namanya ya jaga2 kejadian thn lalu, yg bawa merah putih malah d laporkan polisi
wahyu.radityaa: ini didepan grand hyat doro dia cewe tbtb naik terus ngibarkan bendera
Sejumlah Fasilitas Rusak Saat Kerusuhan Demo Omnibus Law
Sejumlah fasilitas umum di Jakarta Pusat rusak akibat demo yang berakhir ricuh Kamis (8/10/2020) malam.
Sebagian di antaranya bahkan hangus karena dibakar massa anarkis.
Dikutip dari Wartakotalive.com, papan iklan elektronik di Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat hangus terbakar bersama Pos Polisi di dekatnya.
LCD papan iklan elektronik itu bahkan pecah sebagian.
Hal itu terpantau Jumat (9/10/2020).
Selain itu, MBC di sepanjang lintasan transjakarta Harmoni-Juanda juga rusak.
Namun batu-batu yang sempat bertebaran di sepanjang kawasan Harmoni sudah bersih tidak tersisa.
Hal itu membuat kendaraan tidak terhambat saat melintas.
Dampak kerusuhan juga terjadi sampai ke Senen, Jakarta Pusat.
Di sana Halte Transjakarta Senen yang baru direnovasi dirusak massa anarki.
Mereka bahkan hingga membakar Halte Senen. Selain itu Gedung Bioskop Lama Grand Theater Senen juga ikut jadi sasaran massa.
Petugas Gulkarmat Jakarta Pusat masih memadamkan api Jumat (9/10/2020) pukul 06.30 WIB.
Dampak kerusuhan kembali terlihat di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Di Jalan Menteng Raya, dua mobil hangus dibakar massa teronggok di pinggir jalan.
Menurut informasi mobil itu merupakan mobil berplat merah yang melintas saat massa membuat rusuh di kawasan tersebut.
Dua mobil derek terlihat sudah bersiap pukul 06.45 WIB untuk menderek bangkai mobil tersebut.
Hanya jarak kurang 50 meter dari mobil terbakar, Pos Polisi di Cikini juga hangus terbakar.
Papan iklan elektronik di atas atapnya juga jadi bulan-bulanan massa.
Selain itu, hanya berjarak 300 meter dari lokasi, Pos Polisi di Tugu Tani, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat hangus terbakar.
Sementara di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat sudah terlihat cukup kondusif.
Hanya tersisa Pos Polisi hangus terbakar di dekat JPO dan vandalisme di sederet pagar gedung.
Diketahui sebelumnya demonstrasi yang digelar Kamis (8/10/2020) siang dekat Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat berakhir ricuh.
Selain bentrok dengan polisi, massa juga merusak dan membakar sejumlah fasilitas umum.
Kantor Kementerian ESDM di Jalan Merdeka Rusak Parah

Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta Pusat, dirusak oleh massa demonstran yang melempari gedung tersebut dengan bebatuan, Kamis (8/10/2020) sore.
Massa demonstran yang merusak Kementerian ESDM itu berasal dari massa yang terdesak mundur dari kawasan Harmoni dan bundaran Patung Kuda.
Mereka saat itu mundur ke arah Jalan MH Thamrin.
Massa kemudian masuk ke kantor Kementerian ESDM yang ada di jalan utama itu dengan melompati pagar.
Massa yang tak terkendali kemudian melempari kaca pintu utama Gedung Kementerian ESDM dengan batu.
Tak hanya itu, sebuah mobil yang terparkir pun ringsek akibat jadi sasaran massa. Kemudian di depan pintu, tampak api menyala dekat jendela.
Sebelumnya, bentrok terjadi di simpang Harmoni, Jakarta Pusat sejak siang tadi.
Massa terus dipukul mundur polisi hingga terpencah ke arah Jalan Suryo Pranoto, Jalan Gajah Mada, hingga Jalan Juanda.
Hal itu dilakukan petugas, untuk menahan laju peserta aksi menuju Istana Negara.
Gas air mata juga ditembakan oleh petugas kepolisian.
Satu pos polisi dekat Patung Kuda juga dilaporkan dibakar oleh massa.
Demo di Depan Gedung DPRD Riau Brutal

Nukan hanya di ibukota Jakarta, di ibukota Provinsi Riau Pekanbaru, demo mahasiswa yang semula damai mendadak brutal.
Hla itu dipicu karena mahasiswa melihat ada rekan-rekanya yang terluka, ribuan mahasiswa yang melakukan unjukrasa di depan gedung DPRD Riau mulai bertindak berutal, Kamis (8/10/2020).
Massa pun merusak sejumlah fasilitas umum.
Bahkan satu unit mobil patroli milik petugas kepolisian yang diparkirkan di pinggir jalan Sudirman tepat di depan hotel Tjokro menjadi sasaran mahasiswa.
Pendemo dengan membabi buta memecahkan kaca menggulingkan mobil milik petugas kepolisian tersebut.
Beruntung tidak ada petugas kepolisian yang ada didalam mobil yang digulingkan oleh massa tersebut.
Setelah puas melakukan aksi anarkisnya, massa berlarian ke arah jalan Sudirman dan bergabung dengan rekan-rekanya yang lain.
Seperti diketahui, Aksi unjukrasa di depan gedung DPRD Riau berlangsung anarkis, Kamis (8/10/2020).
Sejumlah mahasiswa terluka akibat lemparan bantu dan terinjak-injak.
Bahkan salah seorang mahasiswa tampak kritis dengan darah berlumuran di bagian kepalannya.
Mahasiswa tersebut kemudian dilarikan ke ruang IGD RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru.
Di saat bersamaan juga ada sejumlah mahasiswa lainya yang dilarikan ke rumah sakit.
Selain terluka, mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit tersebut akibat sesak nafas karena terhimpit rekan-rekanya.
Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Riau hingga saat ini masih berlangsung.
Massa dan petugas kepolisian saling lempar botol, batu dan kayu.
Suasana di depan gedung DPRD Riau mencekam, Kamis (8/10/2020).
Suara ledakan sejata gas air mata dan teriakan ribuan mahasiswa mewarnai aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Riau.
Massa yang berasa dari kalangan mahasiswa dan buruh ini membanjiri jalanan di depan gedung DPRD Riau.
Aksi saling lembar antara petugas kepolisian dan pengunjukrasa pun tak dapat dihindari.
Massa tampak melemparkan botol minuman, batu, kayu dan benda lainya ke arah petugas yang memblokade pintu masuk gedung DPRD Riau.
Sementara dari dalam pagar kantor DPRD Riau, petugas terus membombardir massa dengan menembakkan gas air mata.
Selain itu petugas juga tampak menurunkan mobil taktis water Cannon untuk menghalau massa.
Massa sempat dihalau mundur, namun ribuan mahasiswa ini kembali mendekati gedung saat gempuran gas air mata dan semburan air dari mobil water Cannon dihentikan.
Teriakan dari Pendemo dengan nada tinggi dan kata-kata tak pantas semakin membuat suasana didepan kantor DPRD Riau tidak terkendali.
Meski petugas sudah memasang kawat duri, namun tidak membuat jera para pendemo. Mereka terus mendekati gedung DPRD Riau dengan cara menginjak-nginjak kawat duri tersebut.
Sementara di depan pagar masuk gedung DPRD Riau sudah bersiaga ratusan personil kepolisian dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap dengan pentungan.
( Sumber: wartakota/ tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sejumlah Wanita Mengaku Simpanan Anggota DPR Tolak Omnibus Law: Pilih Revisi atau Diadukan ke Istri?