Demo Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Sampaikan Poin Tuntutan di Hadapan Perwakilan Anggota DPRD Riau
Awalnya massa menginginkan agar pagar dibuka dan mereka diizinkan untuk masuk ke dalam kantor DPRD Riau.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Namun untuk menolak dan membatalkan serta mencabut UU Cipta Kerja bukan menjadi kewenangan DPRD Riau.
Sehingga pihaknya tidak bisa menyanggupi apa yang dituntut oleh mahasiswa tersebut.
"Ini bukan Perda yang domainnya DPRD Riau, ini domainnya DPR RI dan Pemerintah Pusat. Yang bisa dilakukan adalah memberi masukan dan menyampaikan tuntutan mahasiswa terkait penolakan Omnibus Law ini ke pusat," ujarnya.
Seperti diketahui, Aksi unjukrasa di depan gedung DPRD Riau berlangsung anarkis, Kamis (8/10/2020).
Sejumlah mahasiswa terluka akibat lemparan bantu dan terinjak-injak. Bahkan salah seorang mahasiswa tampak kritis dengan darah berlumuran di bagian kepalannya.
Mahasiswa tersebut kemudian dilarikan ke ruang IGD RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru.
Selain itu disaat bersamaan juga ada sejumlah mahasiswa lainya yang dilarikan ke rumah sakit.
Selain terluka, mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit tersebut akibat sesak nafas karena terhimpit rekan-rekanya.
Massa dan petugas kepolisian saling lempar botol, batu dan kayu.
Suasana di depan gedung DPRD Riau mencekam, Kamis (8/10/2020). Suara ledakan sejata gas air mata dan teriakan ribuan mahasiswa mewarnai aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Riau.
Massa yang berasa dari kalangan mahasiswa dan buruh ini membanjiri jalanan di depan gedung DPRD Riau.
Aksi saling lembar antara petugas kepolisian dan pengunjukrasa pun tak dapat dihindari. Massa tampak melemparkan botol minuman, batu, kayu dan benda lainya ke arah petugas yang memblokade pintu masuk gedung DPRD Riau.
Sementara dari dalam pagar kantor DPRD Riau, petugas terus membombardir massa dengan menembakkan gas air mata.
Selain itu petugas juga tampak menurunkan mobil taktis water Cannon untuk menghalau massa.
Massa sempat dihalau mundur, namun ribuan mahasiswa ini kembali mendekati gedung saat gempuran gas air mata dan semburan air dari mobil water Cannon dihentikan.
Teriakan dari Pendemo dengan nada tinggi dan kata-kata tak pantas semakin membuat suasana didepan kantor DPRD Riau tidak terkendali.
Meski petugas sudah memasang kawat duri, namun tidak membuat jera para pendemo. Mereka terus mendekati gedung DPRD Riau dengan cara menginjak-nginjak kawat duri tersebut.
Sementara di depan pagar masuk gedung DPRD Riau sudah bersiaga ratusan personil kepolisian dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap dengan pentungan.
( Tribun Pekanbaru.com / Rizky Armanda / Syaiful Misgiono)