Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gawat, Kemana 18 Jurnalis yang Hilang setelah Liput Demo UU Cipta Kerja, Kini Tak Bisa Dihubungi

Tidak hanya ribuan peserta unjuk rasa yang dinyatakan hilang, akan tetapi ada belasan jurnalis yang juga dikabarkan menghilang.

Warta Kota
Ilustrasi 

Akibat kejadian itu, Peter juga sempat dapat tindakan kekerasan. Di antaranya diseret dan dianiaya hingga mengalami luka lebam.

"Selain itu, ada kasus HP wartawan CNNIndonesia.com, Thohirin diambil polisi," tandasnya.

==

Siapa Pelakunya? Handphone Kontributor Wartawan Dirampas, Foto Video Liputan Bentrok Demo Dihapus

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi demo mahasiswa dan buruh tidak hanya menyasar sesama orang yang terlibat, namun juga wartawan.

Aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Kota Sukabumi berujung bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi, Kamis (8/10/2020) sore.

Handphone milik Fauzi Noviandi, kontributor Tribun Jabar dirampas lalu foto dan video hasil liputannya dihapus oleh pria berpakaian preman.

Berdasarkan pantauan di lapangan, peristiwa kericuhan itu bermula saat pendemo melakukan aksi di depan Balai Kota Sukabumi di Jalan Syamsudin.

Di lokasi itu mahasiswa mendobrak gerbang masuk ke Balai Kota sekaligus Sekretariat Daerah (Setda).

Tujuh orang di antara massa berpakaian hitam diamankan polisi dalam demo anti UU Cipta Kerja di Palembang
Tujuh orang di antara massa berpakaian hitam diamankan polisi dalam demo anti UU Cipta Kerja di Palembang (Tribunnews.com)

Mahasiswa dari berbagai organisasi itu kemudian bergerak ke arah DPRD Kota Sukabumi, sambil berorasi mahasiswa perlahan mendekat ke Gerbang DPRD.

Kericuhan tiba-tiba pecah, ketika mahasiswa mulai saling dorong dengan aparat yang menjaga gerbang DPRD.

Di tengah kericuhan, Fauzi Noviandi tiba-tiba didekati dua orang pria yang meminta foto dan video yang gambarnya baru saja diambil itu segera dihapus.

"Mereka datang berdua satu dari arah depan dan satu lagi dari arah belakang, langsung bilang minta video dihapus. Lalu handphone saya diambil, mereka langsung menghapus beberapa rekaman yang saya ambil pas bentrokan pecah," kata Fauzi.

Menurut Fauzi saat itu kartu identitas jurnalisnya dalam posisi tergantung di leher, kedua orang itu bahkan mengetahui posisinya sebagai jurnalis dan Fauzi juga menyebut statusnya sebagai jurnalis.

"Semua video dihapus, detik-detik bentrok dan semua kejadian hari tadi dihapus. Saya merasa terintimidasi dengan kedatangan dua orang itu, mereka berpakaian preman satu rambutnya agak panjang satu lagi sedikit cepak, dan tidak dikenal," kata Fauzi.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved