Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gawat, Kemana 18 Jurnalis yang Hilang setelah Liput Demo UU Cipta Kerja, Kini Tak Bisa Dihubungi

Tidak hanya ribuan peserta unjuk rasa yang dinyatakan hilang, akan tetapi ada belasan jurnalis yang juga dikabarkan menghilang.

Warta Kota
Ilustrasi 

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Sukabumi, Hanif Nasution menyayangkan, peristiwa perampasan dan penghapusan dokumen hasil peliputan oleh dua pria berpakaian preman itu.

"Saya sangat menyangkan insiden tersebut, padahal wartawan itu sudah memperlihatkan identitasnya sebagai jurnalis, namun terduga aparat tersebut tetap menghapusnya," katanya.

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sukabumi Raya, Apit Haeruman meminta pihak kepolisian setempat untuk mengusut tuntas kejadian yang menimpa kontributor Tribun Jabar itu.

"Pihak kepolisian harus segera mengusut kejadian yang seharusnya tidak terjadi. Sebab hal seperti itu sudah sering terjadi, oleh karenanya petugas harus menyelesaikannya agar tidak kembali terulang," ucapnya

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni, mengatakan pihaknya memohon maaf atas insiden tersebut. Dan akan segera menyelidiki kasus perampasan itu.

"Saya akan menyelidiki kasus ini dan berikan waktu selama tiga hari, dan rekan-rekan diminta untuk menunggunya hasilnya," ucapnya.

Saat Batu Beterbangan, Seorang Ibu Mau Bentangkan Bendera Merah Putih

Batu dan kelereng beterbangan ke arah halaman Gedung Sate tempat polisi berkumpul, pada Kamis (8/10/2020) sore.

Lemparan batu dan lontaran kelereng dari ketapel itu berasal dari para perusuh berpakaian hitam-hitam yang berkerumun di Lapangan Gasibu.

Pantauan Tribun, massa melempari batu hingga kelereng ke arah halaman Gedung Sate. Bahkan, seorang relawan ambulans sempat terkena lemparan batu di keningnya.

Di sela situasi memanas, datang seorang ibu berkerudung mendekat ke gerbang Gedung Sate sambil membawa bendera.

"Saya NKRI pak...saya NKRI pak," ujar perempuan tersebut, seraya membentangkan bendera. Informasi yang dihimpun, perempuan tersebut diduga seorang wisatawan yang ada di Gasibu.

Dia tampak diapit dua orang relawan ambulans. Satu diantaranya berkepala plontos.

"Mohon izin pak, ini ibu terjebak di Gasibu," ujarnya. Tak lama setelah dia bicara pada seorang polisi, pria plontos itu terkena lemparan kelereng dari ketapel.

"Awas ketapel awas ketapel," ujar seorang polisi. Seketika, si ibu itu dievakuasi.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved