Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Listrik Tegangan Tinggi untuk Basmi Tikus Malah Hilangkan 24 Nyawa, Kenapa Masih Digunakan Warga?

Rangkaian listrik sederhana tersebut menurut petani di Desa Kasreman dan Desa Sidorejo merupakan cara paling efektif untuk membasmi hama tikus

Editor: Nurul Qomariah
@Rochmad Makali
Satu keluarga di Bojonegoro yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya ditemukan tewas di ladang cabai. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, NGAWI - Rangkaian listrik sederhana dipasang sejumlah petani untuk melindungi padi mereka dari serangan hama tikus.

Di Desa Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, setiap malam terlihat pemandangan bola lampu yang terpasang di setiap sudut perbatasan petak sawah milik warga

Lampu-lampu tersebut akan menyala pada malam hari untuk memberi tanda bahwa di sawah tersebut terdapat jebakan tikus yang dialiri listrik.

Dengan adanya lampu yang bersinar itu, juga menandakan warga harus berhati-hati jika melewati persawahan.

Baca juga: Ronaldo Positif Covid-19 Usai Berlaga Lawan Prancis di UEFA Nations League, Apa Kata Kekasih Seksi?

Baca juga: China Berekasi Keras Saat Dapat Info Amerika Jual Senjata Canggih ke Taiwan, Desak Hentikan

Baca juga: 21 Puskesmas di Kota Pekanbaru Layani Pasien Positif Covid-19 dengan Gejala Ringan dan OTG

Kurang lebih setengah meter dari pinggiran sawah terdapat batang bambu seukuran jempol orang dewasa.

Panjangnya kurang lebih 20 centimeter dan ditanam di antara tanaman padi.

Di bagian bawah bilah bambu tersebut terikat kawat yang dipasang membentang sepanjang petak sawah yang terhubung dengan bola lampu.

Melalui bentangan kawat tersebut aliran listrik dari PLN maupun dari mesin diesel warga akan menyalakan lampu penanda.

Tikus dipastikan tidak selamat jika melewati kawat tersebut karena langsung tersengat aliran listrik bertegangan tinggi.

Namun, hal serupa juga akan terjadi jika ada orang yang menyentuh kawat tersebut.

Rangkaian listrik sederhana tersebut menurut sejumlah petani di Desa Kasreman dan Desa Sidorejo merupakan cara paling efektif untuk membasmi hama tikus.

Beberapa tahun terakhir, hama tikus terus menyerang padi mereka.

Tidak ada yang tahu siapa yang pertama kali merangkai bentangan kawat tersebut menjadi jebakan tikus yang mematikan.

“Tahunya dari petani lain, getok tular. Satu malam bisa puluhan sampai ratusan tikus bisa mati. Tapi kalau sudah agak lama pasangnya, biasanya jumlah tikus yang mati akan menurun,” ujar Sugito, seorang petani di Desa Sidorejo, Minggu (11/10/2020).

Sugito mengakui bahwa memasang jebakan tikus beraliran listrik di desanya sangat berbahaya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved