Sambangi Pangkalan Militer, Presiden China Xi Jinping Nyatakan Siap Perang!
China tak main-main mengembangkan kekuatan militer mereka di tengah perang urat syaraf dengan sejumlah negara, termasuk Amerika.
TRIBUNPEKANBARU.COM - China tak main-main mengembangkan kekuatan militer mereka di tengah perang urat syaraf dengan sejumlah negara, termasuk Amerika.
Presiden China Xi Jinping menyatakan negaranya siap perang.
Pernyataan itu disampaikan Xi Jinping saat kunjungannya ke Guangdong dengan menyambangi pangkalan Angkatan Laut setempat.
Di sana, Xi meyakinkan para prajurit bahwa China siap perang.
Di pangkalan militer yang terletak di dekat kota Shantou, Xi Jinping mengatakan pada para marinir untuk bisa lebih berperan lebih banyak serta merespons lebih cepat dalam segala kondisi wilayah.
"(Kalian harus) memfokuskan pikiran dan energi untuk bersiap menghadapi perang, dan tetap waspada," ungkap Xi Jinping pada para prajurit, seperti dikutip South China Morning Post.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kasus Covid-19 di Riau Kembali Melonjak, Hari Ini Bertambah 300 Orang Positif
Baca juga: Donald Trump Sebut China Akan Jadi Pemenang Bila Joe Biden Jadi Presiden AS
Baca juga: Palestina Berteriak, Kami Meminta Pertolongan dari Tuhan
Menurut Xi, pasukan mairinir atau angkatan laut memiliki banyak peran yang berbeda serta tugas yang bervariasi di lapangan.
Di tengah kondisi maritim regional yang sedang panas seperti sekarang, Xi Jinping meminta para prajurit untuk semakin fokus melatih kemampuan berperang.
"Karena itu, Anda harus mendasarkan pelatihan Anda pada kebutuhan untuk berperang, dan meningkatkan standar pelatihan dan kemampuan tempur," lanjutnya.
Xi Jinping yang juga merupakan ketua Komisi Militer Pusat, mengatakan kepada para pasukan Angkatan Laut China bahwa mereka harus memikul tanggung jawab penting untuk menjaga wilayah dan kedaulatan China, kepentingan maritim, serta kepentingan luar negeri.
Kunjungan Xi Jinping ke pangkalan Angkatan Laut China tersebut cukup menarik perhatian dunia karena dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.
Beberapa kali kedua negara menyatakan bahwa mereka siap memberikan serangan balasan jika nantinya ada aktivitas militer yang di luar ketentuan.
Pada hari Selasa (13/10), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan Beijing akan memberikan balasan atas laporan Kongres AS yang berupaya memasok persenjataan canggih ke Taiwan.
"AS sebaiknya harus segera membatalkan rencana penjualan senjata ke Taiwan, menghentikan kesepakatan senjata, dan memutuskan hubungan militer mereka," ungkap Zhao.
Dalam kunjungannya ke Shantou, Xi juga menekankan bahwa China akan dengan teguh mengikuti jalan reformasi dan keterbukaan. Xi meyakinkan dirinya akan terus membangun China sebagai negara yang makmur dan modern.