INILAH Negara Terkaya 2020: Amerika Serikat Tak Masuk 9 Besar, 2 dari Asia Tenggara
Negara lain seperti Qatar, Brunei dan Kuwait memiliki cadangan hidrokarbon yang besar atau sumber daya alam yang menguntungkan.
Namun, yang mengejutkan, perekonomian diproyeksikan akan terus tumbuh dalam jangka menengah di tengah peningkatan produksi gas dan investasi menjelang Piala Dunia 2022.
Baca juga: Kronologi Kericuhan Soal Tarif Karyawan Kafe: Tak Mau Bayar Pakai Uang, Malah Pakai Pisau
Baca juga: Promo Indomaret Hari Ini: CEK di Sini Katalog Diskon Indomaret Periode 14 - 20 Oktober 2020
2. Luksemburg
Negara dengan penduduk sebanyak 600 ribu orang ini berhasil menempati urutan ke-2 negara terkaya di dunia.
Terletak di jantung Eropa, negara yang berpenduduk sekitar 600.000 ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan, baik kepada turis maupun warganya.
Luksemburg menggunakan sebagian besar kekayaannya untuk menghadirkan perumahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik bagi rakyatnya, yang sejauh ini menikmati standar hidup tertinggi di zona Euro.
Namun, meski krisis keuangan global dan tekanan dari UE dan OECD untuk mengurangi kerahasiaan perbankan hanya berdampak kecil pada ekonomi, wabah Covid-19 memaksa banyak bisnis tutup dan pekerja kehilangan pekerjaan.
Statec, sebuah layanan statistik pemerintah nasional, telah menyatakan bahwa mereka memperkirakan resesi akan berlangsung sesingkat mungkin, dan pada 2021, PDB negara tersebut akan pulih sebesar 7 persen dari -6 persen tahun ini.
3. Singapura
Negara di kawasan Asia Tenggara ini berhasil menduduki posisi posisi ke-3 negara terkaya di dunia.
Singapura adalah surga fiskal yang makmur di mana keuntungan modal dan dividen bebas pajak.
Tapi, bagaimana Singapura bisa begitu makmur?
Ketika negara kota itu merdeka pada 1965, setengah dari populasinya buta huruf.
Dengan hampir tidak ada sumber daya alam, Singapura berhasil bangkit melalui kerja keras dan kebijakan cerdas, menjadi salah satu tempat paling ramah bisnis di dunia.
Saat ini, Singapura adalah pusat perdagangan, manufaktur, dan keuangan yang berkembang pesat (bahkan yang terpenting 97 persen dari populasi orang dewasa sekarang melek huruf).
Tetapi bukan berarti bahwa mereka telah kebal dari efek penurunan global, pada kuartal kedua tahun ini ekonomi anjlok di tingkat 41 persen, menjatuhkan negara ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/orang-orang-mengenakan-masker-di-singapura-rabu-652020.jpg)