Aksi Tolak UU Cipta Kerjanya Serius, Tapi Isi Spanduk Pendemo Buruh Wanita Ini Bikin Ngakak Warga

Spanduk-spanduk ini berisi tulisan jeritan para buruh wanita terkait penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja.

Editor: CandraDani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM/NAUFAL FAUZY
Sejumlah buruh perempuan membawa spanduk terkait penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja di depan Kantor Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (16/10/2020). 

"Tetap lakukan ritual. Ritual ini satu-satunya yang akan mengalahkan DPR. Karena UU ini sangat gaib kawan-kawan," jelas dia.

"Sudah dikeluarkan semua ilmunya? Belum? Keluarkan lagi. Sembur itu ubun - ubunnya. Jangan pernah menyalahkan dukun yang ada di sini jika nanti DPR di malam hari buang air besarnya keluar paku," tutur orator.

Baca juga: Satu Lagi Aktifis di Dumay Ditangkap Polisi Terkait Demo UU Cipta Kerja, Pemilik Akun @podoradong

Baca juga: RUU PKS Saja Udah 4 Tahun Belum Kelar, Ini RUU Cipta Kerja 9 Bulan Harus Disahkan? Tunggu Dulu

Baca juga: Video: Ngaku Sudah Baca Draf UU Cipta Kerja, Hotman Paris Bilang Ini di Medsos

Polisi Siaga di Stasiun dan Fasilitas Umum

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melancarkan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10/2020).

Kepolisian melakukan antisipasi terhadap kelompok penyusup yang mungkin akan memanfaatkan aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja tersebut.

Personel gabungan sengaja TNI/Polri disiagakan pada stasiun maupun sejumlah fasilitas umum di sekitar kawasan titik aksi.

Penyiagaan ini merupakan langkah antisipasi berkaca dari kejadian demonstrasi tanggal 8 dan 13 Oktober kemarin.

Di mana ada sejumlah kelompok perusuh yang memanfaatkan momen dengan tujuan membuat kericuhan.

"Untuk antisipasi kita memang antisipasi ada kelompok - kelompok tertentu yang menumpang di area aksi ini sudah kita lakukan scanning baik di stasiun, tempat - tempat umum," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di lokasi, Jumat.

Ia berharap langkah antisipasi yang dilakukan aparat kepolisian dan TNI dapat mencegah terjadinya kerusuhan seperti demo - demo sebelumnya.

"Mudah - mudahan tidak ada yang bergabung atau tidak masuk kelompok yang akan bikin suasana ricuh," ujarnya.

Sebanyak 650 aparat gabungan disiagakan untuk mengamankan aksi penyampaian pendapat di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Meliputi 450 personel kepolisian dan 200 personel TNI.

Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com di lokasi, ada dua aliansi massa yang berunjuk rasa di waktu bersamaan. Satu aliansi dari mahasiswa BEM SI, dan lainnya dari aliansi Kelompok Miskin.

Aliansi kelompok mahasiswa menyampaikan pendapat di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, sementara Aliansi Kelompok Miskin di depan pintu silang Monas dekat kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Akses ditutup

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved