Cai Changpan WN China yang Kabur Dari Lapas Tangerang Ditemukan Tewas Tergantung di Hutan Bogor
Mayat Cai Changpan ditemukan di dalam sebuah gudang pembakaran ban yang ada di hutan di Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020).
TRIBUNPEKANBARU.COM -Ternyata, keberadaan buron terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni diketahui oleh seorang Satpam pabrik pembakaran ban.
Namun, ia diancam oleh Cai Changpan sehingga tak berani melaporkan keberadaan bandar Narkoba itu ke Polisi.
Namun, setelah sekian lama, si buronan tersebut ditemukan tewas tergantung.
Mayat Cai Changpan ditemukan di dalam sebuah gudang pembakaran ban yang ada di hutan di Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan Cai Changpan ditemukan dalam kondisi meninggal diduga gantung diri, Sabtu (17/10/2020), dikutip dari Tribunnews.com.
Dia menjelaskan pihak kepolisian menerima informasi dari Satpam pabrik pembakaran ban di Hutan Jasinga bahwa Cai Changpan masuk ke dalam hutan tersebut.
Buronan polisi itu disebut kerap bermalam di lokasi. Satpam setempat diancam untuk tidak memberitahu keberadaannya ke pihak luar.
"Kita dapat informasi dari satpam pabrik di Hutan Jasinga dia masuk ke hutan. Info dari satpam dia sering bermalam tapi nggak setiap hari. Dia (satpam) juga sempat diancam nggak boleh lapor ke siapa - siapa," tutur Yusri.
Tapi kemudian pihak kepolisian mendapat informasi keberadaan Cai Changpan.
Kemudian sejumlah tim kepolisian diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penggerebekan pada pagi hari.
"Pagi tadi dilakukan penggerebekan dan kita temukan Cai Changpan sudah meninggal dunia," tegas dia.
Yusri belum menjabarkan bagaimana kronologi Cai Changpan akhirnya nekat gantung diri setelah sekian lama menjadi buronan polisi. Saat ini hal tersebut masih di dalami.
"Saat ini masih kita dalami," pungkas Yusri.
Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Tangerang Kota telah menerbitkan status buron terhadap terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53) yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang pada Senin (14/9/2020) lalu.
Cai Changpan melarikan diri dengan cara menggali lubang dari dalam kamar tahanannya menuju gorong-gorong yang menembus ke luar lapas. Alat yang digunakan adalah sekop yang didapatkan dari pembangunan dapur di dalam lapas.
Terpidana telah melakukan kegiatan itu selama 8 bulan hingga akhirnya berhasil melarikan diri.
Cai Changpan sempat pulang ke rumah anak dan istrinya di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Setelah melakukan pertemuan singkat, ia melarikan diri ke dalam hutan dekat lokasi tersebut.
Jenazah Cai Changpan kini dibawa ke RS Polri.
Kilas Balik Sepak Terjang Cai Changpan
1. Profil Cai Changpan
Dikutip dari putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 385/Pid.Sus/2017/Pn.Tng, Cai Changpan merupakan Terpidana Mati karena terbukti menjalankan bisnis narkotika jenis sabu.
Melansir kompas.com pada berita berjudul keterangan Cai Changpan di persidangan, barang sabu seberat 135 kilogram siap edar tersebut merupakan milik koleganya, WN Hongkong bernama Ahong yang juga masih jadi buruan polisi.
Napi yang disebut sudah menjadi mualaf dan punya istri di Bogor itu mengaku hanya disuruh menyimpan mesin kompresor kiriman dari luar negeri yang ternyata berisi sabu.
Untuk setiap koligram sabu, Changpan mendapat keuntungan Rp 4 juta.
Sehingga jika ditotal, uang yang harusnya didapat Changpan mencapai lebih dari Rp 500 juta jika misinya mengedarkan narkoba di Indonesia lancar.
Cai Changpan ditangkap pada 26 Oktober 2016 lalu di Jalan Raya Perancis, Dadap Kosambi Timur, Tangerang bersama barang bukti 20 kilogram sabu.
Setelah ditangkap, akhirnya terkuak tempat Changpan biasa menyembunyikan barang haram yang dia jadikan bisnis tersebut, tepatnya di Kampung Panaragan, Desa Pasir Kecapi, Maja, Kabupaten Lebak Banten.
Tempat itu semula adalah pabrik ban yang sudah lama tidak ada aktivitas.
Namun, menurut keterangan pekerja yang dibayar Changpan, suatu hari ada sebuah truk yang mengangkut mesin kompresor.
Ternyata mesin itu menyimpan sabu yang diketahui kemudian saat polisi menggerebek tempat itu.
Total keseluruhan barang haram yang siap diedarkan Changpan sebanyak 135 kilogram.
Cerita Cai Changpan di bisnis barang haram itu berakhir dengan putusan yang dibacakan 19 Juli 2017 oleh Hakim Ketua Majelis Mahmuriadin di Pengadilan Negeri Tangerang.
Dia sah dijatuhi hukuman mati karena melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.
2. Jebol Rutan Bareskrim
Aksi kabur dari penjara yang dilakukan Cai Changpan ini bukanlah yang pertama kalinya.
Sebelumnya, dia juga pernah kabur dari rutan Bareskrim Mabes Polri.
Saat itu, seperti dilangsir Kompas.tv, Cai Changpan kabur dari rutan tersebut dengan melubangi tembok kamar mandi pada 24 Januari 2017.
Selanjutnya, tiga hari kemudian Cai Changpan berhasil ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat.
Kemudian pada Juli 2017, Cai Changpan divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
Dan pada September 2020 ini Cai Changpan kembali bisa kabur dari Lapas Tangerang melalui gorong-gorong dengan menggali tanah.
Pada pelarian kali ini, Cai Changpan membuat lubang dari dalam kamar sel menuju gorong-gorong.
3. Kabur kedua bak di film-film
Pada aksi melarikan dirinya yang kedua, Cai Changpan dari penjara Lapas Tangerang, Senin (14/9/2020) setelah menggali lubang di dalam lapas selama delapan bulan.
Pelarian napi gembong narkoba asal China itu bak di film-film.
Cai Changpan yang dihukum atas kasus 135 kilogram sabu pada 2016 itu melenggang santai begitu keluar dari gorong-gorong sekitar Lapas Tangerang.
Alat yang digunakan adalah sekop yang didapatkan dari pembangunan dapur di dalam lapas.
Dia sempat pulang ke rumah anak dan istrinya di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Setelah melakukan pertemuan singkat, ia kembali melarikan diri ke dalam hutan di dekat lokasi tersebut.
Yusri menjelaskan, berdasarkan keterangan rekan satu sel, Cai Changpan melakukan penggalian lubang untuk kabur setiap malam dari pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.
Itu berarti tiap hari dia menggali lubang selama 7 jam.
"Malam dia bekerja. Mulai pukul 22.00 sampai 05.00 WIB," kata Yusri.
Tiap malam gali tanah hingga dua plastik Cai Changpan melakukan aksi penggalian lubang di dalam kamar sel sendirian dengan menggali tanah.
Tanah bekas penggalian lubang yang terkumpul adalah sebanyak dua kantong plastik setiap malam.
Itu ia lakukan selama delapan bulan.
Selama menggali, dia menutup lubang galian dengan kasur.
"Dia (Cai Changpan) lakukan setiap lubangi galian itu sehari 2 plastik tanah dan dibuang ke tong sampah, itu pengakuan teman sekamar," kata Yusri.
Jalur gorong-gorong menjadi akses napi asal China Cai Changpan kabur dari Lapas Tangerang
Adapun Cai Changpan menggunakan alat penyedot untuk membuang air setiap proses penggalian tanah yang dilakukan setiap malam.
Saat ini mesin air itu dan beberapa alat bangunan lain berupa sekop serta obeng pun telah diamankan untuk menjadi barang bukti.
"Mesin itu untuk menyedot, karena setiap (gali) lobang akan keluarkan air, sudah diuji coba penyidik saat olah TKP mulai masuk sampai keluar, (sepanjang) 30 meter," katanya.
4. Jejak Cai Changpan di Hutan Tenjo
Melansir tribunnnews.com, jejak kaburnya terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53) ditemukan di dalam hutan di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Ternyata, pelaku sempat beribadah salat di rumah pondok di dalam hutan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan gembong narkoba asal China memang telah menjadi mualaf sejak menikahi istrinya yang merupakan penduduk asli Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
"Cai Changpan itu sudah mualaf. Bahkan masuk di dalam hutan itu seperti ada rumah pondokan yang buat salat. Sempat di situ dia. Salat disitu," kata Yusri kepada wartawan, Minggu (4/10/2020).
Menurut Yusri, dugaan itu diperkuat setelah tim pengejaran menemukan barang Cai Changpan yang tertinggal selepas salat.
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut barang yang tertinggal di rumah pondok tersebut.
"Ada beberapa barangnya yang tertinggal. Makanya kita melakukan pengejaran," jelasnya.
Yusri menyampaikan jejak pelarian Cai Changpan juga terendus oleh warga desa di sekitar hutan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Dari keterangan warga, pelaku juga sempat membeli makanan dan kembali masuk ke dalam hutan.
"Ada laporan dari warga karena kita ketahui tidak mungkin dia bertahan kalau tidak mencari makan di dalam hutan. Dan memang dia sempat ke luar di salah satu desa di tempat ini untuk membeli makanan. Terus dia masuk ke dalam lagi," ujarnya.
Dia disebut sebagai mualaf dan masih sempat salat di tengah pelarian.
Barang-barangnya ketinggalan di sebuah pondok di hutan lokasi yang diduga jadi titik persembunyiannya.
Disebut pernah ikut pendidikan militer China, Cai Changpan punya kemampuan survival bertahan hidup di hutan.
Hutan Tenjo, lokasi Cai Changpan bersembunyi disebut punya luas mencakup tujuh kelurahan.
Luasnya hutan ini jadi kendala polisi.
Apalagi Cai Changpan diduga telah hapal medan pelariannya karena hutan Tenjo adalah lokasi berburunya saat masih menghirup udara bebas
5. Anggota DPR Tinjau Lapas Tengerang
Anggota DPR RI dari Komisi III Fraksi Gerindra Habiburokhman bahkan menyebut pelarian Napi Cai Changpan adalah skenario bodoh.
Penilaian itu ia dasarkan pada sejumlah kejanggalan sewaktu melihat langsung Lapas Tangerang.
"Kami dipaksa percaya skenario bodoh. Mana mungkin kabur masuk ke dalam terowongan 30 meter, membuat dan menggalinya. Petugas saja yang menggunakan alat bantu oksigen, dia tersengal - sengal kok. Ini kan ada kemungkinan gas beracun di dalam. Ini bisa kabur dan kemudian menghilang. Come on!" ungkap Habiburokhman kepada Aiman Wicaksono yang menelusuri kejanggalan kaburnya Cai Changpan secara khusus lewat program Aiman di Kompas TV seperti dikutip dalam berita Kompas.com.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul BREAKING NEWS - Buron Cai Changpan Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Hutan di Bogor.