Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Istri Durhaka dan Istri Sholehah, Ini Ciri-ciri Durhaka pada Suami dan Istri yang Dirindukan Surga

Suami dan istri harus saling memahami tugas masing-masing dan saling memahami pasangan masing-masing, khusus untuk istri, jadilah istri yang sholehah

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Instagram.com
Istri Durhaka dan Istri Sholehah, Ini Ciri-ciri Durhaka pada Suami dan Istri yang Dirindukan Surga. Foto: Ilustrasi istri sholehah 

Termasuk juga kepada orang tua Suami.

Padahal, di satu sisi, Suami harus berbakti dan memuliakan orang tuanya, terlebih ibunya.

Salah satu bentuknya adalah cemburu terhadap ibu mertuanya. Ia menganggap ibu mertua sebagai pesaing utama dalam mendapatkan cinta, perhatian, dan kasih sayang Suami.

Terkadang, sebagian Istri berani menghina dan melecehkan orang tua Suami, bahkan ia tak jarang berusaha merayu Suami untuk berbuat durhaka kepada orang tuanya.

Terkadang Istri sengaja mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang tua dan keluarga Suami, atau membesar-besarkan suatu masalah, bahkan tak segan untuk memfitnah keluarga Suami.

Ada juga seorang Istri yang menuntut Suaminya agar lebih menyukai keluarga Istri, ia berusaha menjauhkan Suami dari keluarganya dengan berbagai cara.

Istri Sholehah
Istri Sholehah ()

Ikatan pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan, namun juga ‘pernikahan antar keluarga’.

Kedua orang tua Suami adalah orang tua Istri, keluarga Suami adalah keluarga Istri, demikian sebaliknya.

Menjalin hubungan baik dengan keluarga Suami merupakan salah satu keharmonisan keluarga.

Suami akan merasa tenang dan bahagia jika Istrinya mampu memposisikan dirinya dalam kelurga Suami. Hal ini akan menambah cinta dan kasih sayang Suami.

4. Tidak menjaga penampilan

Terkadang, seorang Istri berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ketika ada acara lainnya di luar rumah.

Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan Suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.

Jika keadaan ini terus menerus dipelihara oleh Istri, jangan heran jika Suami tidak betah di rumah, ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar ketimbang di rumah.

Semestinya, berhiasnya dia lebih ditujukan kepada Suami Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan kepada orang lain, padahal Suami nya di rumah lebih berhak untuk itu.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved