5 Daerah yang Melegalkan Perkawinan Sedarah: Ada yang Dijadikan Sebagai Ibadah
Bangsawan sering menikah dengan anggota keluarga dekat untuk menjaga garis keturunan mereka murni dan untuk melindungi takhta
TRIBUNPEKANBARU.COM - Incest atau hubungan seksual antara anggota keluarga dekat secara biologis, adalah ide yang mungkin membuat Anda merinding.
Tapi itu sering dipraktekkan di seluruh dunia sepanjang sejarah.
Bangsawan sering menikah dengan anggota keluarga dekat untuk menjaga garis keturunan mereka murni dan untuk melindungi takhta secara politik dan ekonomi.
Sikap budaya terhadap hubungan incest bervariasi lebih dari yang bisa dibayangkan; sementara satu kelompok mungkin memperingatkan akibat supernatural dari tindakan tersebut, kelompok lain mungkin melihat kebajikan spiritual dan menganggap hubungan seperti itu sebagai bentuk ibadah.
Berbagai contoh dari seluruh dunia mungkin akan mengejutkan Anda.
1. Afrika Kuno

Di kerajaan Monomotapa yang telah lama hilang di Zimbabwe , seorang raja memiliki lebih dari 300 istri.
“Istri utamanya” adalah kerabat dekat, seringkali saudara perempuan atau bahkan anak perempuan, dan hanya anak-anak mereka suatu hari nanti yang dapat mewarisi tahta.
Baca juga: Nama Anak Laki-laki Zulfikar, Arti Nama Bayi Laki-laki Lengkap dan Populer Tahun 2020
Baca juga: Lihat Bekas Jahitan di Perut bagian Bawah Istrinya, Pria Ini Naik Pitam, Tapi Ujungnya Menyesal
Baca juga: Gus Nur Ditangkap Dinihari, PBNU: Umat Islam Perlu Berhati-hati dengan Orang Seperti Ini
Anak-anak istimewa ini hanya bisa menjadi ahli waris kerajaan karena garis keturunan bangsawan eksklusif mereka.
Incest kerajaan juga terjadi di kerajaan Fon di Dahomey (terletak di Benin saat ini), di mana raja dapat kawin dengan wanita mana pun yang dia sukai: lajang atau menikah, asing atau pribumi, merdeka atau budak.
Bahkan wanita dari keluarganya sendiri diizinkan, termasuk sepupu tetapi tidak saudara perempuan penuh.
2. Mesir Kuno

Di Firaun Mesir, diyakini bahwa mas kawin pewaris kerajaan akan mencakup tahta.
Tidak hanya itu, mereka percaya bahwa garis keturunan akan diperkuat oleh perkawinan kakak-adik.
Meskipun kita tidak dapat dengan mudah menguji keturunan dari persatuan ini hari ini, kita tahu bahwa beberapa firaun dinasti ke-18 menikahi saudara perempuan atau saudara tiri mereka, dan Ramses II di dinasti ke-19 tentu melakukannya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pecah Rekor Lagi, Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Riau Capai 380 Sehari
Baca juga: UPDATE - Tak Hanya Tolak UU Cipta Kerja, KSPI Juga Demo Tuntut Kenaikan UMP, Catat Tanggalnya!