Kompol IZ Terlibat Sindikat Narkoba, Kapolda Riau Ungkap Peran Perwira Menengah Polda Riau Itu

Penangkapan dilakukan oleh aparat dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ilham Yafiz
Tribunpekanbaru.com/Dodi Vladimir
Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi melihat mobil pelaku Oknum polisi Kompol IZ yang hancur saat penangkapan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi membeberkan keterlibatan Kompol IZ (55), oknum polisi yang ikut diamankan dalam pengungkapan 16 kg sabu pada Jumat (23/10/2020) malam kemarin.

Penangkapan dilakukan oleh aparat dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru.

Dalam penangkapan ini, polisi sempat terlibat kejar-kejaran dengan tersangka. Senjata api milik petugas pun terpaksa menyalak.

Disebutkan Agung, target awal dari tim sebenarnya adalah pria berinisial HW atau Hendry Winata (51), yang berada satu mobil bersama Kompol IZ.

Jenderal bintang dua itu menuturkan, saat tim sudah melakukan penyelidikan sejak di rumah HW yang beralamat di Jalan Permata, Perum Villa Permata Indah Blok E No. 25, Payung Sekaki, Pekanbaru, Kompol IZ tiba-tiba datang.

IZ diketahui langsung masuk ke dalam rumah HW. Tak berapa lama, keduanya pergi dengan menggunakan mobil Opel Blazer milik IZ dengan nomor polisi BM 1306 VW.

Tim selanjutnya melakukan pembuntutan. Sampai di Jalan Parit Indah, mobil itu dihampiri oleh pengendara sepeda motor yang memasukkan 2 tas ransel ke dalam mobil IZ.

Aparat pun bergerak melakukan pengejaran dan penangkapan.

"Jadi kita ketahui, saudara IZ saat proses penyelidikan di hari Jumat, dia hadir dari target yang kita lakukan pendalaman yaitu saudara Hendry Winata," tutur Agung.

Disinggung soal peran oknum perwira menengah yang berdinas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) tersebut, Kapolda memberikan penjelasan berdasarkan fakta penyelidikan.

"Kita masih dalam proses pendalaman, penyelidikan kita belum selesai dalam kasus ini. Kita akan menemukan siapa yang mengendalikan dan membantu," ucapnya.

Aparat kini juga sedang mengejar pengendara sepeda motor yang memasukkan barang haram itu ke mobil IZ.

"Kita ketahui bahwa peran dari IZ ini adalah orang yang diminta oleh saudara HW untuk mengantar. Artinya untuk memberi perlindungan kepada saudara HW atas rencana pengiriman sabu 16 kg ini," sambungnya.

Secara tegas Irjen Agung memaparkan, selain penyidikan terkait kasus narkoba, proses penegakan hukum kode etik kepolisian terhadap Kompol IZ kini juga sedang berproses.

"Bagi pelanggar kode etik ini ancaman hukumannya tentu terkait dengan kedinasan, yaitu pemecatan," tegasnya.

Ia menambahkan, penyidikan kasus narkoba 16 kg terhadap Kompol IZ dan HW sedang dilakukan oleh tim penyidik.

IZ juga telah menjalani operasi pengangkatan proyektil yang bersarang ditubuhnya. Hal tersebut karena tembakan yang dilepaskan petugas yang melakukan pengejaran.

Pasalnya, IZ selaku orang yang mengendarai mobil, tidak mengindahkan peringatan aparat. Bahkan setelah ban mobilnya ditembak dan pecah.

IZ memilih untuk terus memacu kendaraannya. Karena masih berupaya kabur, petugas pun mengambil upaya paksa dengan menembak ke arah tersangka.

"Sudah dilakukan pengangkatan proyektil dari dada sebelah kanan, di atas punggung ada satu (proyektil). Satu lagi luka tembus di tangan bahu sebelah kanan juga. Dokter juga masih memantau kondisinya," terang Agung.

Saat dilakukan penggeledahan, tidak ditemukan adanya senjata api dalam penguasaan Kompol IZ.

Baca juga: Legislator Cantik Kader Partai Golkar Jadi Kandidat Ketua DPRD Riau Gantikan Indra, Ini Sosoknya

Baca juga: Massa Geruduk Kejati Riau, Kembali Pertanyaan Perkembangan Penanganan Perkara Dugaan Korupsi di Siak

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19 Saat Cuti Bersama, Pjs Bupati Kuansing Keluarkan Edaran Bagi ASN

Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil

Pria berinisial IZ (55), onum perwira menengah polisi berpangkat Kompol terduga kurir 16 kg sabu, saat ini masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.

Kasi Ident Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) ini, selesai menjalani operasi pengangkatan proyektil.

IZ ditangkap oleh aparat dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, pada Jumat (23/10/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.

Dalam proses penangkapan, ia mengalami luka tembak di bagian lengan dan punggu, karena tak mengindahkan peringatan dan terus memacu mobil yang dikendarainya.

Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Victor Siagian saat dikonfirmasi menyebutkan, kondisi Kompol IZ saat ini sudah stabil.

"Kondisi stabil, hari ini kalau sudah mampu di-BAP, kita BAP.

Tadi pagi kita dapat berita sudah dilakukan pengangkatan protektil," sebutnya, Senin (26/10/2020).

Pengangkatan proyektil dari tubuh IZ diungkapkannya, dilakukan oleh tim dokter pada hari Minggu pagi kemarin.

Kemudian kata Victor, pihaknya akan mencoba memonitor perkembangan kondisi fisik IZ.

Jika memungkinkan, penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.

Selain IZ, petugas juga mengamankan seorang pria berinisial HW (51), warga Jalan Permata, Perum Villa Permata Indah, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.

HW sudah lebih dulu menjalani proses pemeriksaan oleh penyidik.

Disinggung terkait upah yang diterima HW berdasarkan pengakuannya, diterangkan Kombes Victor, hal tersebut masih akan didalami lebih lanjut.

"Nanti kita update kembali ya. Jadi kan ini keterangannya harus dikonfrontasi nanti untuk pembuktian dari masing-masing (tersangka)," bebernya.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved