Kecaman kepada Presiden Prancis Macron Meluas, MUI Angkat Bicara: Serukan Hal Ini!
Majelis Ulama Indonesia(MUI) langsung bereaksi komentar Macron terkait pemenggalan seorang guru karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad
Menurutnya, 8 juta muslim Prancis punya andil besar dalam membangun negara tersebut.
"Para pemain sepak bola muslim Prancis telah berkontribusi besar kepada bangsa dan negara Prancis," pungkas Muhyiddin.
Baca juga: SOSOK Vieranni, Model Cantik yang Dilamar Pakai Helikopter: Gagal Jadi Polwan karena Tato
Baca juga: Ramalan Zodiak Bahagia dari 12 Zodiak Keseharian, Berlaku 27 Okober 2020
Boikot
Seruan untuk memboikot barang-barang Prancis juga sudah berkembang di negara-negara Arab dan sekitarnya. Beberapa negara yang melakukan boikot di antaranya Kuwait, Yordania dan Qatar.
AFP menyebut sejumlah pekerja jaringan supermarket Al Meera mengeluarkan selai St. Dalfour buatan Prancis dari rak. Melalui pernyataan, Al Meera dan operator grosir lainnya, Souq Al Baladi, mengatakan menarik produk Prancis dari toko sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Al Meera sendiri bersaing dengan supermarket Prancis yang ada di Qatar, Monoprix dan Carrefour.
Tidak hanya itu, umat Kristen di negara-negara Arab juga mengecam dan mengutuk keras pernyataan Macron.
Salah satu yang mengungkapkan kecamannya adalah penyiar senior Al-Jazeera yang beragama Kristen, Jalal Chahda.
Baca juga: 11 Bacaan Sholawat serta Doa Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal, Baik untuk Diamalkan
Baca juga: Video Cuplikan Pertandingan AC Milan vs AS Roma, Skor Akhir 3-3, Pertandingan Berjalan Seru
“Saya Jalal Chahda, seorang umat Kristen Levantine Arab, menolak dan mengecam hinaan kepada seorang Nabi di Islam, sang pengirim pesan #Mohammad. Damai dan Terberkatilah,” tulisnya di Twitter dikutip dari Anadolu.
Chahda juga memposting foto, yang berisi tulisan, “Muhammad, Tuhan memberkatinya dan memberikannya kedamaian,” lanjut Chahda. Penyiar Al-Jazeera lainnya, Ghada Owais, yang juga Kristen mere-tweet cuitan Chahda. Protes terhadap pernyataan Macron juga meluas ke Libya, Suriah, dan Jalur Gaza.
Terpisah, Prancis mendesak negara-negara Timur Tengah untuk megakhiri seruan boikot mereka terhadap barang-barang produksi Prancis, sebagai bentuk protes terhadap pembelaan Presiden Emmanuel Macron untuk menayangkan kartun Nabi Muhammad.
Kementerian luar negeri Prancis mengatakan bahwa sedang terjadi seruan "tak berdasar" untuk memboikot barang-barang Prancis yang "didorong oleh minoritas radikal".
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyarankan, untuk kedua kalinya, bahwa Macron harus mencari "pemeriksaan mental" untuk pandangannya tentang Islam.
Komentar tersebut mendorong Prancis memanggil duta besarnya untuk Turki untuk melakukan konsultasi pada Sabtu (24/10).
"Apa masalah individu yang disebut Macron dengan Islam dan dengan Muslim?" kata Erdogan.