Penanganan Covid
Pandemi Covid-19 Belum Pasti Kapan Berakhir, Pemkab Siak Serius Kejar Program Wisata
Keseriusan Pemkab Siak menjadi daerah wisata andalan di Riau terlihat dari pembangunan sejumlah destinasi wisata dalam 2 tahun belakangan
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
Colon Bupati Siak nomor urut 2 ini juga mengingatkan wisatawan untuk bekunjung dan berziarah ke makam Sultan Assyaidis Yarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin.
Akrab di kenal sebagai Sultan Syarif Kasim II (1915 - 1945) yang berada di sisi Masjid Sultan dan Balai Kerapatan Tunggi.
Sultan Syarif Kasim II adalah Sultan Siak ke-12 (Sultan Siak terakhir).
"Tidak sedikit masyarakat yang berdoa untuk mendapatkan karomah. Tetapi kita sering ingatkan pengunjung agar tidak jatuh pada perbuatan syirik.”
“ Ziarah untuk berkirim doa sekaligus untuk mengingat akan datangnya hari kematian," sebut dia.

Pemerintah Kabupaten Siak juga membangun Jalan Sultan Muzafarsyah, ruas jalan yang dilengkapi dengan kursi dan taman untuk bersantai.
Kawasan ini sekarang sudah menjadi pendestrian baru di Siak.
"Malam hari, pengunjung bisa bersantai di pinggir jalan. Kita sudah bangun pedestrian dengan lebar mencapai 5 meter.”
“ Tidak hanya dihiasi lampu warna-warni, tetapi juga tersedia bangku untuk duduk santai. Kita berani siapkan sarana pedestrian ini, karena Siak aman pada siang dan malam hari," ujarnya.
Tidak hanya itu, keinginan menjadikan Kabupaten Siak menjadi destinasi wisata unggulan di Riau semakin kuat.
Dibuktikan dengan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Sungai Apit, sebagai sarana bersantai dan rekreasi bagi masyarakat.
"Masyarakat bisa menikmati suasa sore atau malam hari di lokasi Ruang Terbuka Hijau.”
“ Lokasinya bersih, asri dan nyaman. Ini salah satu fasilitas untuk memanjakan masyarakat," jelasnya.
Ia juga mendorong petani buah di Siak untuk mengembangkan ekowisata, terutama petani jambu biji (jambu bangkok) yang ada di Tualang sekitarnya.
"Bisa jadi pengunjung dari Kota Pekanbaru tidak lagi menghabiskan waktu liburan keluarga ke Sumatera Barat, tetapi ke Siak.”